Pengelola Buka Suara Alasan Detos Sepi dan Banyak Ruko Tutup

Sekar Aqillah Indraswari - detikProperti
Jumat, 24 Mei 2024 09:29 WIB
Potret lantai UG Mal Detos pada Selasa (21/5/2024). Foto: Sekar Aqillah Indraswari
Jakarta -

Depok Town Square (Detos) kini terlihat sepi jika dibandingkan dengan kondisi mal sebelum pandemi Covid-19. Selain itu, di setiap lantai ditemukan banyak ruko yang tutup terutama yang berada di pojok bangunan.

Menanggapi hal ini, Marketing Communication Mal Detos, Ica menampik pernyataan tersebut dengan mengatakan pengunjung Mal Detos seiring waktu semakin membaik.

"Seiring berjalannya waktu, visitor Mal Detos semakin membaik setiap harinya. Hal tersebut dikarenakan semakin bertambahnya juga tenant yang hadir di Detos serta akses yang mudah baik ke Universitas Indonesia, RS UI, maupun akses langsung ke Stasiun Pondok Cina," kata Ica kepada detikProperti pada Selasa (21/5/2024).

Saat ditanya alasan banyak ruko yang tutup saat ini, Ica menjelaskan banyak faktor penyebabnya, salah satunya adalah rata-rata penyewa ruko di Mal Detos berasal dari kalangan UMKM. Setelah pandemi Covid-19 banyak yang terdampak sehingga sulit untuk kembali menyewa di dalam mal karena masalah biaya.

"Faktornya banyak sih, mayoritas memang dari SDM tenant itu sendiri. Karena tenant Detos itu mayoritas UMKM. Banyak yang nggak kuat secara financial untuk bangkit lagi," ujarnya.

"Tapi yang bertahan dan tambah cabang di dalam Detos sendiri pun juga nggak sedikit. Biasanya toko-toko buka cabang di tempat lain, kalau di Detos nggak sedikit juga buka cabang di dalam Detos juga," lanjutnya.

Ketika ditanya besaran harga sewa ruko per bulan, pihak pengelola enggan memberikan keterangan secara detail. Sebab, Mal Detos adalah mal yang seluruh rukonya sudah berpemilikan bukan milik pengelola lagi. Ketika ingin menyewa, bisa langsung menghubungi pemiliknya, biasanya kontaknya tertempel di dinding luar ruko.

"Detos itu tipe mal strata jadi unitnya kepemilikan semua. Pengelola membantu komunikasi ke pemilik unit perihal sewa menyewa unit tersebut. Harga sewa diserahkan ke pemilik, namun pengelola membantu berkomunikasi ke pemilik agar calon penyewa bisa mendapatkan keringanan dari sisi harga sewa," jelasnya.

Menurut pernyataan beberapa penyewa Mal Detos yang detikProperti temui saat mengunjungi langsung pada Selasa (21/5/2024), harga sewa ruko cukup beragam, mulai dari Rp 800.000 sampai Rp 7 juta per bulannya.

Masing-masing penyewa juga ada yang hanya perlu membayar biaya service charge, ada pula yang membayar lengkap mulai dari harga sewa dan service charge. Service charge di sini adalah biaya untuk petugas kebersihan. Selain biaya sewa dan service charge, ada pula biaya pemakaian untuk listrik dan air. Tetapi biaya pemakaian air hanya untuk ruko yang memakainya saja.

Seorang pemilik toko jam di lantai UG Mal Detos bernama Ida, mengatakan dia sudah berjualan di Detos sejak 2016 dan sempat memiliki 2 cabang di dalam mal. Tetapi setelah pandemi Covid-19, dia bertahan dengan satu toko saja. Dia mengatakan biaya sewa lebih murah saat ini. Dari yang sebelumnya Rp 10 juta per bulan, sekarang menjadi Rp 8 juta perbulan.

"Sekarang biaya sewanya beda. Kalau ini kan toko pribadi, bukan punya saya sih, punya orang, sewa. Jadi sewa tokonya itu kalau nggak salah Rp 8 juta per bulan. Service chargenya Rp 1 jutaan ada Rp 800.000 per bulan, kan nggak rata-rata, soalnya kan dari pemakaian listrik. Service charge juga ada untuk bayar penjaga," kata Ida.

Berbeda dengan Ida, seorang pemilik percetakan di lantai UG bernama Nando yang baru membuka cabang di dalam Mal Detos pada November 2023 lalu. Dia mengungkapkan hanya membayar service charge saja.

"Biaya sewanya hanya kena service charge di bawah Rp 1 juta per bulan, belum termasuk listrik karena pemakaian. Kalau kita kontrak 1 tahun," ujarnya.

Menurut pengelola kebijakan pembayaran memang berdasarkan ketetapan dari pemilik ruko kepada penyewa. belum termasuk dengan listrik dan jika berupa kios makanan, ada juga biaya air per bulan.

"Service charge dibayarkan seharusnya oleh pemilik ke pengelola, tapi saat berjalan, tergantung kesepakatan dari penyewa dan pemilik juga. Bisa juga penyewa langsung membayarkan ke pengelola," ucapnya.

Selain memberikan bantuan keringanan biaya sewa, agar Mal Detos semakin diminati, pihak pengelola berusaha meningkatkan fasilitas di dalam Mal Detos. Salah satunya dengan menyediakan sejumlah hiburan seperti area Detos Mini Soccer, 911 Billiard, hingga menambahkan banyak aquarium dengan aneka ikan di area food court di lantai 2.

"Food court Mal Detos juga berubah konsep, bisa terlihat dari banyak aquarium dengan aneka ikan hias tawar dan laut seperti ikan nemo, ikan chiclid, ikan mas koki hingga ikan hiu. Selain itu, terdapat Paludarium terbesar se-Jabodetabek dengan nuansa hutan Kalimantan. Sehingga para pengunjung Detos bisa makan sambil menikmati suasana baru," sebutnya.

Lebih lanjut, menurutnya, Mal Detos juga diuntungkan dengan lokasinya yang strategis. Kini tersedia jembatan penyeberangan dari pinggiran Stasiun Pondok Cina dan pintu keluar stasiun bagian atas. Saat keluar dari stasiun, apabila berjalan ke arah belakang, pengunjung dengan mudah menemukan tangga menuju Mal Detos.

"Saat ini sudah tersedianya fasilitas JPO yang terintegrasi dengan Universitas Indonesia dan RS UI hingga Stasiun Pondok Cina melalui Apartemen Mahata," tambahnya.

Ke depannya, pihak pengelola juga telah menyiapkan sejumlah program untuk mempromosikan Mal Detos kepada pengunjung dan investor.

"Jika bicara untuk lebih diminati dari sisi investor, ada beberapa program yang management coba jalankan ataupun tawarkan berupa program-program yang menarik. Untuk daya tarik pengunjung, Detos berencana untuk menambah beberapa tenant F&B juga fasilitas olahraga menarik lainnya selain mini soccer dan billiard. Dalam waktu dekat juga akan hadir venue baru yaitu Teras Kampus dengan konsep semi-outdoor, dan akan dilengkapi dengan beberapa tenant F&B serta fasilitas menarik lainnya," pungkasnya.



Simak Video "Video: Apa Bedanya DP 0% dengan DP 0 Rupiah?"

(aqi/dna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork