Konstruksi berkelanjutan masih menjadi perhatian pemerintah dan pelaku industri. Produsen material bangunan terus berinovasi membuat produk yang ramah lingkungan sebagai respons menghadapi perubahan iklim.
Mengingat pentingnya mendukung pertumbuhan hijau dan pembangunan berkelanjutan, isu tersebut menjadi tema utama dalam penyelenggaraan pameran Megabuild Indonesia & Keramika Indonesia 2024.
Pameran ini akan berlangsung pada 9-12 Mei 2024 di Jakarta Convention Center dengan menghadirkan bahan bangunan dan keramik terlengkap di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur, PT Pameran Masa Kini, Royanto Handaya mengatakan pasca COVID-19, para pelaku industri belajar bagaimana desain konstruksi yang berbasis kesehatan menjadi awal bagi kehidupan yang lebih baik. Hal ini pun ditambah dengan penggunaan teknologi tepat guna terbarukan.
"Perubahan iklim mengajarkan kita betapa pentingnya Sustainable Development Goals (SDGs), sehingga banyak sekali inovasi material ke arah teknologi hijau dan pemerintah Indonesia sendiri sudah mencanangkan pertumbuhan hijau dan upaya dekarbonisasi dengan berbagai insentif," ujar Roy dalam jumpa pers di Cyber 2 Tower, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (2/5/2024).
Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Doti Windajani menambahkan pemerintah Indonesia telah menetapkan kebijakan-kebijakan untuk mewujudkan industri konstruksi yang lebih berkelanjutan. Menurutnya, hal itu akan mempengaruhi material bangunan yang digunakan.
"Jadi tentu itu impacting ke semua material, termasuk bagaimana kita sebagai designer, sebagai arsitek menyikapi itu sebagai sikap dalam mendesain untuk kalian. Dan saat ini memang peningkatan kemampuan SDM, kemudian juga inovasi industri material menjadi tugas kolektif kita bersama," ucap Doti.
Oleh karenya, ia menilai industri konstruksi perlu membuat inovasi-inovasi yang lebih mendasar dan lebih mempertimbangkan isu-isu berkelanjutan.
"Arsitektur berkelanjutan tidak hanya sebuah tren, tetapi merupakan kebutuhan mendasar dalam merespons perubahan iklim dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam secara lebih bertanggung jawab," jelasnya.
Di sisi lain, Ketua Umum, Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI) Edy Suyanto mengungkapkan sebagai pelaku industri sudah sangat sadar dan memahami pentingnya industri hijau. Bahkan, industri keramik saat ini sudah mengupayakan pemenuhan sertifikasi industri hijau.
"Jadi saat ini rata-rata industri keramik ini sudah mengarah ke sertifikasi industri hijau yang notabene serupa dengan spirit daripada IKN, yaitu sustainable dan green," katanya.
Senada dengan itu, Sekertaris Jendral Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) Adi Surya T. mengatakan dengan adanya inovasi melalui perkembangan teknologi membuat ada alternatif-alternatif bahan material baru.
"Semoga saja (material bangunan berkelanjutan) sudah hadir dalam pameran Megabuild ini, karena sebagai kuncinya, kami-kami ini para desainer (dan) para arsitek tidak bisa bekerja kalau di otak kecil kami tidak ada material (yang memadai)," pungkasnya.
(dhw/dhw)