Guru SD Kena PHP Pengembang China, Lahannya Janji Disewa, Eh Ditinggalin

Almadinah Putri Brilian - detikProperti
Rabu, 17 Apr 2024 12:51 WIB
Foto: Hiroki Endo via Nikkei Asia
Jakarta -

Memiliki lahan kosong memang bisa menjadi sebuah keuntungan. Apabila lokasi strategis, bisa saja disewa investor untuk dibangunkan sebuah proyek, misalnya apartemen.

Namun, nasib malang menimpa seorang guru sekolah dasar di Sihanoukville, Kamboja. Adalah Pan Sombo, seorang guru sekolah dasar yang memiliki lahan sekitar 750 meter persegi. Investor China berjanji yang akan dibangun gedung apartemen 10 lantai dan biaya sewa lahannya akan dibayar mahal. Namun, hal itu tak kunjung terjadi hingga saat ini.

Dilansir dari Nikkei Asia, Rabu (17/4/2024), Pan Sambo bercerita, awalnya investor China datang dengan sebuah proposal untuk membangun apartemen 10 lantai di lahan kosong miliknya seluas 750 meter persegi pada 2019. Kala itu, Kamboja sedang mengalami 'ledakan' real estat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Investor China itu berjanji bangunan tersebut akan selesai pada 2021 dan akan menghasilkan sekitar 20 juta Riel atau US$ 5.000 sekitar Rp 81,1 juta (kurs Rp 16.228) per bulan untuk biaya penggunaan lahan. Jumlah uang itu 10 kali lipat dari gaji guru, maka dari itu Pan Sombo pun menyetujui proyek tersebut.

Sudah 4 tahun berlalu, siapa sangka gedung 10 lantai itu masih saja berupa kerangka bangunan. Hal itu terjadi karena saat terjadi pandemi COVID-19, investor China itu kembali ke Negeri Tirai Bambu dan berkata tidak bisa kembali lagi ke Kamboja.

Itu adalah kabar terakhir yang didengar oleh Pan Sombo dari investor China. Ia pun meminta bantuan pihak berwenang setempat untuk memulai proses pembubaran kontrak.

Ternyata, di Sihanoukville ada banyak bangunan mangkrak. Menurut pemerintah kota, ada sekitar 360 bangunan mangkrak dan sekitar 170 bangunan lainnya sudah selesai dibangun tetapi masih kosong.

Dengan lokasi strategis, Sihanoukville menjadi kota yang berkembang pesat tahun 2010-an karena investasi dari China. Pengembang Kamboja, Prince Real Estate Group memulai proyek pembangunan, termasuk hotel mewah dan mal. Sihanoukville disebut sebagai Makau kedua karena banyak tempat kasino yang buka.

Kawasan tersebut merupakan lokasi utama program China yaitu Belt and Road Initiatives atau dikenal One Belt One Road. Program itu membantu perekonomian negara-negara berkembang di Asia dalam bentuk investasi.

Namun, terjadinya pandemi COVID-19 mengakibatkan turunnya turis asal China, salah satu turis terbanyak di Kamboja. Tahun lalu, hanya ada 550.000 turis China yang datang ke Kamboja, turun 77% dari 2019. Lalu, hanya ada 15.754 penumpang pesawat yang datang ke bandara internasional Sihanoukville, turun 98% dari 2019.

Aliran dana ke Sihanoukville melambat setelah pandemi COVID-19 karena pemerintah Kamboja membatasi kasino ditambah merosotnya real estat maupun proyek pembangunan besutan China. Menurut perkiraan pemerintah, dibutuhkan investasi tambahan sebesar US$ 1,1 miliar untuk menyelesaikan bangunan yang belum selesai.



Simak Video "Video K-Talk: Tragedi Siswi SD di Korea Selatan Dibunuh Gurunya"

(abr/zlf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork