Calon Wakil Presiden Nomor Urut 2 Gibran Rakabuming Raka menyebutkan selama menjadi Wali Kota Solo sudah membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal untuk mengatasi permasalahan sanitasi dan air bersih. Hal ini diungkapkan dalam acara Debat Kedua Cawapres Pemilu 2024 di JCC, Jakarta Selatan pada Jumat (22/12).
Saat itu, ia ditanya oleh moderator Liviana Cherlisa mengenai strateginya dalam menyediakan infrastruktur sosial seperti sanitasi dan air bersih tanpa membebani keuangan daerah. Menurut Gibran, untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan kerja sama dengan berbagai pihak.
"Jika kita bicara masalah sanitasi dan air bersih ini nanti nyambung masalah stunting, untuk masalah sanitasi ini perlu kolaborasi banyak pihak. Misalnya apa yang sudah saya lakukan di Solo kita membangun IPAL komunal di perumahan padat penduduk, ini penting sekali," paparnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lalu untuk kebutuhan air bersih kita juga bekerja sama dengan kabupaten sekitar misalnya Wonogiri, Klaten untuk mendapatkan air bersih, kita juga sekarang ada proyek strategis nasional membangun beberapa bendungan dan embung, nah ini penting, untuk meneruskan proyek pengairan nasional yang nanti berguna untuk pengadaan air dan juga untuk mengairi sawah," jelasnya.
Jika ditilik lebih lanjut, dikutip dari situs resmi Pemerintah Kota Surakarta, Sabtu (23/12/2023), per Juni 2022 sudah ada 3 titik lokasi IPAL, yaitu Mojosongo, Semanggi, dan Pucangsawit. Adapun, ketiganya dibangun pada 2019 yang mendapat dukungan dari JICA, APEX, dan Pusteklim.
Sempat disinggung oleh Gibran, sebenarnya apa itu IPAL Komunal?
Dikutip dari situs Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Probolinggo, IPAL komunal adalah sistem pengolahan air limbah yang dilakukan secara terpusat yaitu melalui bangunan yang digunakan untuk memproses limbah cari domestik yang difungsikan oleh sekelompok rumah tangga atau secara komunal. Nantinya, limbah cair dari rumah penduduk akan dialirkan ke bangunan bak penampungan IPAL melalui jaringan pipa.
Sistem ini sangat cocok untuk digunakan pada permukiman padat penduduk di suatu kota atau pada wilayah yang tidak memungkinkan untuk dilayani oleh sistem terpusat atau secara individual misalnya seperti septic tank.
Penanganannya dilakukan pada setiap rumah tangga yang mempunyai fasilitas MCK pribadi menghubungkan saluran pembuangan ke dalam sistem perpipaan air limbah untuk dialirkan menuju instalasi pengolahan limbah komunal. Untuk sistem yang lebih kecil dapat melayani 2-5 rumah tangga, sedangkan untuk sistem komunal dapat melayani 10-100 rumah tangga atau bahkan dapat lebih.
Penggunaan IPAL komunal memiliki beberapa manfaat, seperti:
- Air limbah yang dibuang lebih aman ke lingkungan sesuai dengan baku mutu
- Dilansir dari website Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kulon Progo, biaya yang ditanggung dengan menggunakan IPAL komunal lebih ringan karena ditanggung bersama
- Menghemat lahan
- Septic tank yang dibangun bersama akan ditanggung bersama untuk pemeliharaan atau ketika ada kerusakan
Itulah pengertian dan manfaat penggunaan IPAL komunal.
(abr/zlf)