Proyeksi Geliat Sektor Properti di Tahun Politik 2024, Pengembang Perlu Antisipasi

Proyeksi Geliat Sektor Properti di Tahun Politik 2024, Pengembang Perlu Antisipasi

Dian Saputra - detikProperti
Kamis, 09 Nov 2023 17:29 WIB
BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2023 mencapai 5.03%. Realisasi ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 5,02%.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Sektor properti diproyeksikan akan ikut terdampak memasuki tahun politik 2024. Tahun politik mendatang menjadi tahun yang perlu diantisipasi bagi para pemangku kepentingan, termasuk di sektor properti.

Hal ini disimpulkan berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh 99 Group terhadap data pendapatan 8 pengembang nasional terkemuka di Indonesia selama tahun politik di dua periode sebelumnya, yaitu tahun 2014-2025 dan 2018-2019.

Berdasarkan hasil riset tersebut, pada tahun politik, pendapatan dan penjualan sektor properti cenderung mengalami kontraksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kita amati di periode Pilpres sebelumnya (2014 & 2019) terhadap revenue sejumlah developer, itu cenderung menurun. Memang korelasi (momen politik) cukup tinggi, karena tadi, stakeholder wait-and-see," tutur Marisa Jaya, Head of Research 99 Group kepada awak media di Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Pendapatan para pengembang tercatat mengalami penurunan sebesar 0,6% pada tahun 2015. Sementara itu, pada tahun 2018, terjadi kontraksi sebesar 4,2%. Meski begitu, kondisi ini berhasil pulih pada tahun selanjutnya.

ADVERTISEMENT

Hal ini disebabkan oleh kewaspadaan publik, termasuk investor, untuk mengambil keputusan dalam membeli properti di tengah dinamika kondisi politik.

"Terutama kalau pengembang juga menargetkan investor, karena investor sangat peka ya dengan situasi politik suatu negara, bahkan kondisi global pun mereka peka," jelas Marisa.

Para pemangku kepentingan di industri properti cenderung wait-and-see, menunda keputusan besar, seperti pembelian, penjualan, atau pengembangan properti sambil mengamati keberlangsungan masa tahun politik yang relatif tidak stabil.

Namun, jika dibandingkan dengan dampak pandemi yang terjadi di tahun 2020, kontraksi yang terjadi di tahun politik relatif ringan, dimana pada saat Covid-19 menjadi wabah, pengembang mengalami penurunan pendapatan hingga 13%. Namun, industri properti cukup kuat-berhasil pulih serta mengalami lonjakan pertumbuhan positif sebesar 25.6% pada tahun 2021.

Meski demikian, jika ditilik dari preseden yang telah terjadi, kontraksi tersebut kemungkinan relatif lebih ringan dibandingkan saat pandemi. Dampaknya ini umumnya akan terasa hanya pada saat tahun politik tersebut berlangsung. Kondisinya diproyeksikan akan kembali pulih setelah tahun politik selesai.

"Tetapi semoga Pilpres tahun ini kan nuansanya beda ya, semoga dampaknya tidak signifikan. Karena kalau kita lihat penurunan revenue di tahun 2014 dan 2019 itu penurunannya lebih jauh di 2019, karena nuansa politiknya cenderung tidak terkontrol. Jadi semoga tahun politik kali ini tidak terlalu (intens) ya," pungkas Marisa.

Buat detikers yang punya permasalahan seputar rumah, tanah atau properti lain. Baik itu berkaitan dengan hukum, konstruksi, pembiayaan dan lainnya, tim detikProperti bisa bantu cari solusinya. Kirim pertanyaan Kamu via email ke tanya@detikproperti.com dengan subject 'Tanya detikProperti', nanti pertanyaan akan dijawab oleh pakar.

(dna/dna)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads