Membeli properti membutuhkan pertimbangan yang matang lantaran harganya yang tidak murah. Bukan cuma harga jual saja, pembeli juga dipungut sejumlah pajak seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Belum lagi pemerintah berencana menaikkan tarif PPN. Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati baru-baru ini menegaskan bahwa kenaikan PPN menjadi 12% akan mulai berlaku tahun depan.
Hal itu disampaikan saat rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI pada Rabu (13/11) lalu. Sri Mulyani menyebut penerapan PPN 12% mulai 2025 sudah melalui pembahasan yang panjang dengan DPR RI. Semua indikator sudah dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan, salah satunya terkait kesehatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Utama Waskita Realty (WSKR) Anak Agung Gede Oka melihat kondisi tersebut menjadi peluang bagi konsumen maupun investor untuk membeli properti pada akhir tahun ini.
"Saat ini merupakan momen yang tepat untuk masyarakat berinvestasi properti. Sebagai salah satu pengembang properti di Indonesia, WSKR memanfaatkan kesempatan ini sebagai peluang untuk menarik banyak konsumen serta investor untuk berinvestasi pada produk Vasaka by Waskita Realty," ujar Oka dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (3/12/2024).
Sebagai informasi, pemerintah sedang memberlakukan kebijakan insentif rumah bebas PPN hingga 100%. Kemudahan yang diberikan oleh pemerintah tersebut akan segera berakhir pada akhir tahun 2024.
"Tingginya minat beli masyarakat akan produk hunian, menjadi pedoman kami dalam menjaga kualitas produk. Perusahaan semakin optimis untuk meraih kesuksesan di pasar properti tahun 2025," tuturnya.
(dhw/das)