Beberapa juga ada yang menggunakan bahan tambahan seperti plastik atau fiberglas, namun kini ada veneer yang menggunakan bahan dasar rotan.
Material veneer dari rotan bisa jadi solusi bangun rumah berkelanjutan dan ramah lingkungan lantaran bisa membantu mengurangi ketergantungan terhadap material kayu dari pohon yang berasal dari hutan hujan tropis yang digunakan.
Selain itu, rotan digunakan karena sifat alaminya yang cepat tumbuh dan banyak ditemukan di Indonesia.
Managing Director Vivere Group, William Simiadi menuturkan, pihaknya bekerja sama dengan rekan kerjanya di Jerman, Out For Space untuk menciptakan veneer dengan teknologi terbaru dan berbahan dasar rotan. Proses pengembangan produk tersebut memakan waktu cukup lama, sekitar 6-7 tahun.
"Ini merupakan hasil kerja keras kami dengan rekan kami dari Jerman, selama 6-7 tahun kami mengembangkan produk ini bersama. Dan dengan bangga kami meluncurkan produk ini secara resmi di pasar Indonesia," katanya di Exclusive Product Launch Karuun di ICE BSD, Tangerang, Kamis (14/9/2023).
Sementara itu, Managing Director Out For Space Felix Horn menjelaskan, Karuun adalah veneer yang menggunakan bahan dasar rotan karena rotan cepat tumbuh dan tersedia banyak di Indonesia. Beberapa keuntungan menggunakan rotan adalah elastisitas yang tinggi sehingga mudah untuk dibentuk, ringan, dan tidak mudah terpecah.
"(Veneer-nya) dapat diwarnai sesuai dengan arahnya. Selain itu, warnanya tetap terjaga meski dipotong dan tampilannya mulus sehingga tidak ada lem yang terlihat," tuturnya.
Beberapa produk Karuun yang ada yaitu Karuun Stripe, Karuun 3D, dan Karuun Shine. Karuun dapat digunakan pada berbagai jenis permukaan interior, baik untuk di rumah, hotel, bahkan hingga mobil.
"Desain menjadi salah satu aspeknya saja. Berdasarkan serat rotan yang fleksibel, kita dapat melakukan pembentukan bebas yang ekstrem, jadi ini tidak bisa dilakukan oleh veneer kayu jenis lainnya. Jadi hanya plastik yang bisa melakukan ini, tetapi kami menggunakan bahan alami yang ramah lingkungan untuk pembentukannya. Jadi ini salah satu alasan untuk mengganti plastik dengan bahan alami," paparnya. (dna/dna)