Qarga perumahan di Swan City, Banten sudah pernah melaporkan ke pihak terkait terkait asap tebal yang mengepung komplek perumahan mereka. Apa hasilnya?
Salah satu warga perumahan, Adrian menuturkan, para warga sudah melaporkan adanya asap tersebut sejak 4 bulan yang lalu. Memang, saat itu sempat ada mediasi antara pihak developer, kecamatan, serta dinas kesehatan setempat dengan yang diduga pembakar sampah. Kala itu, kata Adrian, sudah ada peringatan keras untuk dilarang melakukan pembakaran, tetapi para pembakar tersebut hanya menghentikan kegiatan itu sekitar sebulan saja.
"Mereka cuma berhenti nggak lama lah, cuma satu bulan yang berhenti nggak bakar (menimbulkan) asap tebal. Setelah satu bulan mulai lagi mereka, makin lama makin tebal makin tebal, terus kejadian lagi yang ramai kemarin," ujarnya ketika dihubungi detikcom, Kamis (24/8/2023).
Karena asap masih terus ada hingga saat ini, warga pun kembali melaporkan hal tersebut ke pihak berwenang, misalnya pengembang atau developer. Namun, hingga saat ini masih belum ada tindakan apapun.
"Sudah, sudah lapor ke pihak developer dan kawan-kawan, tapi sampai hari ini lho (belum ada tindakan). Padahal kan sudah dapat teguran keras ya dari mana-mana ya, tapi sampai hari ini masih ada terus setiap hari asapnya. Memang intensitasnya berkurang, tapi selalu ada," katanya.
Selain ke pengembang, pihaknya juga sudah melapor ke pemerintah setempat. Namun, hal itu juga masih belum ditindak juga.
"(Kalau hubungi pemerintah) kalau respon mau cepet hubungi nomor sekian, mereka tindak cepat tapi nggak mengubah apa-apa. Maksudnya kayak bolak balik 'oh iya ini bekas asapnya cepet dimatikan', terus dimatikan sama mereka, tapi nggak ada yang ditindak (pembakar sampahnya), jadi sama aja," tuturnya.
Adrian hanya berharap, asap ini bisa cepat hilang dari kawasan tempat tinggalnya. Sebab, hal itu sangat mengganggu aktivitas warga, terutama untuk dapat menghirup udara bersih.
"Kalau dari saya ya developer lakukan mediasi yang tepat, libatkan pemerintah juga supaya pemerintah ambil tindakan tegas," ujarnya.
"Maksudnya kan kita ambil cluster sini supaya enak jauh dari Jakarta, supaya menghindari polusi, nah ini malah kebalikan. Start polusinya kesannya malah dari sini. Harapan saya sih bernapas kan hak semua orang, sederhananya ya kalau bisa bernapas dengan baik tuh happy," pungkasnya.
Simak Video "Perumahan Dikepung Asap"
(zlf/zlf)