Baru-baru ini, media sosial Instagram ramai tentang adanya asap tebal di sekitar salah satu perumahan. Asap tebal tersebut terjadi saat malam hari di mana warga tengah istirahat.
Video yang dibagikan seorang seleb media sosial Wulan Wu melalui akun Instagram pribadinya @wulanwu menuai banyak perhatian warganet. Bahkan, beberapa orang juga mengalami hal serupa.
"Sampeee kapaaann??? Yang mau curcol, waktu dan tempat dipersilahkan. Salam dari Tangerang dan sekitarnya," tulisnya dalam caption Instagram, dikutip Kamis (24/8/2023). Sebagai informasi, detikcom telah mendapatkan izin untuk mengutip video tersebut.
Melalui video di Instagram, Wulan bercerita bahwa asap tersebut sudah masuk ke daerah di perumahan tempat tinggalnya sejak 4 bulan yang lalu. Meski sudah menggunakan air purifier di rumah, asap tersebut tetap masuk ke dalam rumahnya.
Suami Wulan Wu, Adrian, menceritakan asap tersebut sudah terjadi sejak 4 bulan yang lalu. Bahkan keadaannya dulu jauh lebih buruk daripada yang baru-baru ini.
"Jadi empat bulan yang lalu tuh asap makin lama makin tebal, nah terus ada satu kali kejadiannya mirip kayak yang kemarin, malah lebih parah kata saya. Jadi asap tuh tebal sampai bener-bener nggak bisa lihat, ke tetangga aja nggak bisa lihat, udah kayak asap yang buat ngusir nyamuk itu lho (fogging), bahkan sampai masuk ke rumah," ujarnya ketika dihubungi detikcom, Kamis (24/8/2023).
Usut punya usut asap tersebut berasal dari pembakaran sampah. Terkadang, ia bisa mencium bau sangit ketika keluar rumah saking tebalnya asap. Adapun, biasanya pembakaran ini dilakukan pada sekitar pukul 22.00 atau 23.00 WIB. Namun, setelah ada teguran, justru pembakarannya dilakukan pada 02.00 atau 03.00 WIB.
"Awalnya biasanya jam 10-11 malam, nah sekarang geser ke jam 2-3 pagi. Jadi mereka hindari teguran, bakarnya kebalik jadi jam 2-3 pagi, malah lebih parah. Sampai sekarang masih ada (pembakaran), tapi intensitasnya nggak sama kayak dulu," ungkapnya.
Adrian menuturkan, pembakaran terjadi di belakang perumahan tempatnya tinggal, dekat jalan tol area exit Cikupa. Di sana ada sebuah lahan kosong yang tampak berwarna abu-abu kehitaman yang menandakan adanya pembakaran.
"Nah itu biasanya mereka bakar di situ. Jadi diam-diam terus cari lokasi, dia bakar di sana," tuturnya.
Sebagai informasi, ia tinggal di SwanCity, Tangerang, Banten. Ia mengatakan, tak hanya perumahannya saja yang terdampak, tetapi perumahan yang tak jauh darinya, Suvarna Sutera juga terkena imbasnya.
Menurutnya, pembakaran ini terjadi tidak hanya di satu titik saja, tetapi ada beberapa titik lainnya. Sebab, ketika ia keluar area perumahan pun menemukan asap yang tebal juga.
"Dari rumah saya mau ke Pasar 8 itu jarak tempuhnya sekitar 7 km itu tuh full asap, dari rumah saya sampai ke sana itu ada asap. Jadi di Pasar 8 itu kadang lebih tebal (asapnya) di pasar 8, jadi jarak 7 km masih asap semua. Jadi saya bingung," kata Adrian.
"Saya sempat lihat pakai drone kan, titik bakarnya nggak cuma satu. Jadi kayak dibakar serentak, bareng-bareng gitu. Salah satu yang paling parah (asapnya) kebetulan di cluster saya," akunya.
Adrian mengaku, warga sekitar sudah melaporkan adanya asap tebal di perumahan tersebut ke pihak developer sejak empat bulan yang lalu. Memang, saat itu sempat ada mediasi antara pihak developer, kecamatan, serta dinas kesehatan setempat dengan terduga pembakar sampah. Saat itu, kata Adrian, sudah ada peringatan keras untuk dilarang melakukan pembakaran, tetapi para pembakar tersebut hanya menghentikan kegiatan itu sekitar sebulan saja.
"Mereka cuma berhenti nggak lama lah, cuma satu bulan yang berhenti nggak bakar (menimbulkan) asap tebal. Setelah satu bulan mulai lagi mereka, makin lama makin tebal makin tebal, terus kejadian lagi yang ramai kemarin," ujarnya.
Meski para warga perumahan sudah melapor ke berbagai pihak, namun hingga saat ini asap tebal masih menyelimuti perumahan tersebut.
(zlf/zlf)