Sebuah rumah di San Jose, California dinobatkan sebagai rumah berhantu dengan desain paling membingungkan. Layaknya masuk labirin, banyak bagian dalam rumah yang tidak bisa ditebak.
Rumah tersebut bernama Rumah Winchester milik Sarah Pardee Winchester, pewaris kekayaan perusahaan senjata Winchester Repeating Arms milik mertuanya. Keluarga Winchester terkenal sebagai keluarga berada, tetapi hidupnya tidak sebahagia yang dibayangkan. Keluarga tersebut disebut dikutuk oleh korban-korban dari produk senjata yang mereka jual.
Setelah sang suami William Winchester meninggal dunia pada 1881 karena TBC, Sarah mewarisi harta senilai US$ 20 juta atau saat ini setara dengan Rp 331 miliar (Kurs Rp 16.590) beserta 50 persen kepemilikan bisnis senjata api tersebut, dilansir dari House Beautiful.
Semasa hidupnya, Sarah sudah beberapa kali ditinggal oleh orang tersayang bahkan anaknya sendiri pada 1865. Menyusul ayahnya pada 1869, ibunya di 1880, suaminya pada tahun 1881, dan saudara perempuannya pada 1884. Setelah mengalami duka yang panjang, ia memutuskan pindah ke San Jose, California.
Menurut cerita dari penduduk setempat, Sarah pindah dan membangun rumah dengan arsitektur yang membingungkan. Dia membangun rumah dengan 10 ribu jendela demi mengecoh roh jahat. Karena kata dukun, hingga akhir hayat perempuan tersebut akan terus diikuti oleh korban-korban dari produk senjata yang perusahaannya jual. Cara menangkal sial tersebut, ia diminta untuk membangun rumah di area barat. Rumah tersebut dimaksudkan untuk menampung arwah-arwah korban yang terus mengikuti Sarah.
Versi lain ada yang menyatakan Sarah terpaksa pindah ke barat karena di rumah keluarga yang lama di New Haven sering ada penampakan hantu. Sayangnya, arwah-arwah itu mengikutinya ke California, jadi ia mencoba mengecoh mereka dengan membangun rumah yang luas dengan lorong-lorong yang berliku-liku.
Rumah Winchester berdiri di bekas lahan yang sebelumnya terdapat rumah peternakan sederhana. Luas rumah tersebut 2.229 meter persegi. Sebagian besar desain rumah ini merupakan rancangan wanita tersebut. Rumah tersebut bergaya Victoria dengan dominan penggunaan kayu redwood.
Ayah Sarah adalah seorang tukang kayu di era Victoria sehingga ia sudah familiar dengan desain dan arsitektur tersebut. Ia juga diketahui berlangganan banyak majalah dan jurnal tentang arsitektur tersebut dan belajar sendiri keahliannya.
Desain rumah yang dikatakan membingungkan karena di dalamnya terdapat 2.000 pintu, di mana beberapa tidak mengarah ke mana-mana alias hanya seperti hiasan di dinding. Total jendela yang dipasang jauh lebih banyak, yakni 10.000 jendela yang letaknya ada di dalam dan luar ruangan. Kemudian terdapat 47 perapian, 17 cerobong asap, 160 kamar tidur, 13 kamar mandi, 6 dapur, 3 lift, 2 ruang bawah tanah, dan ruang makan berpanel kayu bergaya Venesia.
Terdiri dari 7 lantai, tentu rumah ini memiliki tangga, tetapi jumlah cukup banyak, sekitar 40 tangga di mana salah satunya ada yang mengarah ke langit-langit ruangan dan terdapat 2 ruang dansa yang salah satunya belum selesai sampai Sarah meninggal dunia.
Terdapat lampu gantung emas dan perak, lantai parket bertatahkan tangan, dan banyak jendela kaca patri asli yang dikabarkan dibuat oleh Tiffany.
Pembangunan rumah ini diketahui berlangsung selama 38 tahun. Sarah hanya mempekerjakan sekitar 13 pekerja. Ia membayar para pekerjanya jauh di atas upah normal dan memberi tempat tinggal bagi tukang-tukang itu. Salah satu tujuan pembangunan berjalan lama karena Sarah ingin menghabiskan uang perusahaan tersebut setelah mengetahui dirinya diikuti arwah. Pembangunan baru berakhir setelah kematiannya di rumah tersebut pada September 1922. Artinya hingga Sarah meninggal dunia, rumah itu tidak selesai dan rencananya belum tuntas.
Meskipun banyak rumor tahayul, desainnya yang membingungkan, dan belum semua bagian selesai, penjualan rumah ini cukup tinggi, yakni sekitar US$ 135.000 atau saat ini setara Rp 2,2 miliar. Rumah tersebut kemudian disewakan kepada John dan Mayme Brown selama 10 tahun. Pasangan ini membuka rumah tersebut untuk umum pada 1923 dan akhirnya membeli properti tersebut. Kepemilikan rumah tersebut sekarang dimiliki oleh sebuah perusahaan swasta yang mewakili keturunan mereka.
Kemudian, rumah tersebut ditetapkan sebagai landmark bersejarah pada 1974, dan terdaftar dalam Daftar Tempat Bersejarah Nasional.
Hingga saat ini tur ke rumah legendaris itu masih dibuka bernama Winchester Mystery House dengan harga tiket masuknya sekitar US$ 5,99 atau Rp 99.500.
Simak Video "Video: Gen Z Tebak Singkatan-singkatan bareng detikproperti"
(aqi/zlf)