Banyak Rumah di Belanda Berukuran Kecil dan Sempit, Ternyata Ini Penyebabnya

Banyak Rumah di Belanda Berukuran Kecil dan Sempit, Ternyata Ini Penyebabnya

Sekar Aqillah Indraswari - detikProperti
Sabtu, 17 Mei 2025 13:00 WIB
Tampilan rumah Thomas Geerlings di Amsterdam, Belanda.
Rumah di Belanda. Foto: via Vogue Australia
Jakarta -

Rumah Belanda di Indonesia cukup banyak jumlahnya terutama di kawasan kota tua. Penampakkannya mirip yakni rumah dengan halaman yang cukup untuk parkir 2 mobil, tidak memiliki lantai tambahan di atas, jendela besar, dan atap miring dari genteng. Namun, rumah-rumah di Belanda yang asli ternyata tidak semua seperti itu.

Rumah di Amsterdam, Ibu Kota Belanda, justru tergolong sempit dan berbentuk rumah vertikal. Hal ini dikarenakan perbedaan bentuk kawasan. Amsterdam merupakan kawasan yang memiliki banyak kanal atau terusan yang ada di tengah kota. Kanal ini bukanlah aliran air biasa, melainkan 'jalan' bagi perahu yang keberadaannya sama seperti transportasi umum di Indonesia.

Ternyata bentuk rumah yang sempit ini muncul karena pemberlakuan sebuah aturan. Menurut situs One Nine ELMS, Amsterdam merupakan pusat perdagangan dan perniagaan di Belanda pada masa kejayaannya sekitar abad ke-17. Pada saat itu kebijakan soal pemberlakuan pajak juga dibebankan di Belanda. Sistem perpajakan yang dibebankan salah satunya berdasarkan lebar fasad bangunan. Semakin lebar fasad atau bagian depan bangunan, maka semakin mahal pajak yang dibayarkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk menyiasati beban pajak tersebut, penduduk Amsterdam membangun bangunan yang sempit di bagian depan tetapi luas ke arah dalam dan belakang. Selain itu, mereka juga memiliki meninggikan bangunan seperti rumah vertikal.

Dilansir What's Up With Amsterdam, selain karena aturan tadi, luas tanah yang dijual di dekat kanal tersebut juga tidak begitu luas, hanya sekitar 5-7 meter. Oleh karena itu, banyak rumah yang dibangun bisa 3-4 lantai dan di bagian lotengnya kerap digunakan untuk menyimpan barang maupun bahan makanan.

ADVERTISEMENT

Menurut data terbaru dari Statistik Belanda yang dianalisis oleh Buildsight dan dilaporkan oleh NL Times, luas rata-rata rumah di Belanda hanya sekitar 52 meter persegi. Para ahli mengatakan hal ini sedang menjadi tren di kalangan pengembang karena lahan di Belanda semakin terbatas. Di kota-kota besar ukuran rumah jauh lebih kecil yakni 23-35 meter persegi berbentuk apartemen mikro. Meskipun lebih kecil, hunian ini disebut hanya bisa dibeli oleh masyarakat berpenghasilan tinggi.

"Di Belanda, kami telah lama berpegang pada tradisi rumah keluarga tunggal dengan taman di depan dan belakang," kata Michel van Eekert dari Buildsight. "Namun, lahan sangat langka, petak tanah semakin mengecil, dan biaya konstruksi meningkat pesat karena mahalnya bahan dan teknologi baru di rumah. Maka membangun rumah yang lebih kecil adalah satu-satunya solusi agar tetap terjangkau."

Alasan lainnya, karena kepraktisan hidup di dekat kanal. Untuk memindahkan barang ke lantai atas, sistem katrol yang dikenal sebagai 'hijsbalken' digunakan. Sistem tersebut mengharuskan rumah-rumah sempit untuk memudahkan mengangkat barang ke atas dan ke bawah.

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini




(aqi/abr)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads