11 Penyebab Tembok Retak dan Jenisnya, Ketahui Kapan Harus Diperbaiki

11 Penyebab Tembok Retak dan Jenisnya, Ketahui Kapan Harus Diperbaiki

Bayu Ardi Isnanto - detikProperti
Sabtu, 28 Des 2024 06:57 WIB
Tembok rumah warga di Kapanewon Semanu, Gunungkidul, DIY, retak akibat gempa pada Senin (26/8/2024) malam.
Tembok retak. Foto: dok. TRC BPBD Gunungkidul
Jakarta -

Tembok retak merupakan permasalahan yang kerap terjadi pada rumah. Tak hanya pada rumah yang sudah tua, tetapi masalah ini juga sering terjadi pada rumah yang baru dibangun.

Penyebab tembok retak pada tiap rumah tentunya bisa berbeda-beda. Ada yang terjadi karena penyusutan, sebagian lain disebabkan faktor eksternal tembok misal getaran dan pertumbuhan akar pohon.

Untuk lebih jelasnya, simak 11 penyebab tembok retak dan jenis-jenis retakan di bawah ini. Ketahui juga kapan tembok retak ini harus segera ditangani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebab Tembok Retak

Dikutip dari situs Homes & Gardens, berikut ini 11 penyebab tembok retak yang mungkin terjadi pada rumah kamu:

1. Usia Rumah Sudah Tua

Seiring waktu, rumah akan semakin tua dan kualitasnya semakin turun. Hal ini bisa menyebabkan pergeseran struktur bangunan yang kemudian menyebabkan munculnya retakan.

ADVERTISEMENT

Retakan pada rumah tua ini harus dicek. Jika retakannya dangkal dengan lebar sekitar 0,8 cm maka tidak terlalu mengkhawatirkan. Tapi jika lebih besar dari 0,8 cm, maka harus diselidiki dengan lebih detail. Terutama jika retakan dimulai dari permukaan tanah dan semakin lebar di bagian atas.

2. Rumah Masih Baru

Pada rumah baru, penyebab tembok retak umumnya terjadi karena campuran fondasi bangunan banyak mengendap. Biasanya retakannya sangat halus dan tidak akan membesar seiring berjalannya waktu. Kamu cukup menambal bagian yang retak dan tidak akan menjadi masalah.

3. Masalah Kelembapan

Kelembapan sering kali menimbulkan noda gelap pada dinding atau plafon. Tapi kelembapan juga bisa menyebabkan tembok retak.

Kamu harus mengecek gejala ini dengan teliti, terutama jika sudah musim hujan. Jika air hujan atau banjir masuk ke retakan ini, maka bisa menyebabkan masalah pada struktur bangunan.

4. Penyusutan Plester

Penyusutan plester adalah salah satu penyebab paling umum keretakan pada dinding. Keretakan muncul akibat hilangnya kandungan air saat plester mengering dan mengeras.

Hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena dapat ditambal lagi. Untuk mencegahnya, detikers bisa memperlambat proses pengeringan dengan membuat ruangan menjadi lebih gelap dan menghindari embusan angin.

5. Akar Pohon

Penyebab tembok retak yang umum terjadi adalah karena pertumbuhan akar pohon. Akar ini mungkin masuk ke rongga di bawah rumah dan menyebabkan tanah bergeser. Jika menanam pohon di rumah pastikan agak jauh dengan tembok, tidak memiliki akar berukuran besar, dan pertumbuhan cenderung lambat.

6. Tanaman Rambat

Tanaman rambat dapat memberi efek keindahan pada rumah. Namun detikers tetap harus memantau pertumbuhannya. Ketika akarnya masuk ke dalam celah dan sulurnya tumbuh meluas, maka bisa merobohkan dinding.

Jika sudah terlanjur menimbulkan masalah, maka harus dipotong di bagian dekat akar. Atau kamu bisa memberi racun pada tumbuhan itu agar mati secara keseluruhan.

7. Renovasi Rumah

Setiap perubahan beban pada rumah bisa menyebabkan pergerakan. Misalnya pemindahan pintu, jendela, dan sebagainya, maka bisa menimbulkan retakan. Retakan biasanya tidak membesar dan cukup ditambal.

8. Tanah Ambles

Tanah ambles adalah kondisi ketika tanah di bawah fondasi bergeser atau turun. Hal ini akan berdampak besar pada bangunan, salah satunya muncul retakan. Biasanya retakan berbentuk V.

Penyebab tanah ambles antara lain efek kekeringan, pertumbuhan akar pohon, atau saluran air bocor yang dapat mengubah tanah di bawah rumah menjadi tanah rawa yang lembek.

9. Gerakan Diferensial

Gerakan diferensial terjadi karena kedalaman fondasi yang berbeda satu sama lain. Hal ini biasanya terjadi pada rumah tua yang diperluas dengan bangunan modern. Keretakan mungkin terjadi pada persimpangan antara dua struktur karena tingkat pergerakan yang berbeda.

10. Gempa Bumi

Bencana alam seperti gempa bumi juga sangat mungkin menyebabkan tembok retak. Jika melihat retakan setelah gempa bumi, detikers harus memeriksanya untuk berjaga-jaga jika retakan itu berdampak pada strukturnya.

11. Proyek Tetangga

Ketika tinggal di perumahan yang berimpitan, maka keretakan mungkin terjadi jika tetangga sebelah sedang mengerjakan proyek pembangunan. Getaran akibat alat berat mungkin menyebabkan tembok retak. Selain itu, jika tetangga sedang melakukan konversi ruang bawah tanah secara ilegal maka hal ini bisa berdampak pada rumah kamu.

Jenis-jenis Retakan Rumah

Untuk mengetahui kemungkinan penyebab tembok retak pada rumah, detikers harus mengenal jenis-jenis retakan rumah berikut ini:

1. Retakan Horizontal

Retakan horizontal yang besar biasanya terjadi akibat gerakan struktural seperti pergeseran fondasi yang parah atau kerusakan akibat air. Pastikan retakan ini dicek oleh seorang ahli.

2. Retakan Vertikal

Retakan vertikal sering ditemukan pada titik pertemuan dinding dengan langit-langit. Hal ini biasanya terjadi karena penurunan. Umumnya retakan ini tidak perlu dikhawatirkan.

Namun jika retakan bertambah panjang atau lebar, maka harus diwaspadai. Cek apakah ada air yang masuk, tanda-tanda kelembapan, atau retakan tampak seperti hidup.

3. Retakan Diagonal

Retak diagonal pada dinding biasanya disebabkan oleh kerusakan struktural. Hal ini dapat disebabkan oleh penurunan permukaan tanah, kerusakan akibat rayap, atau runtuhnya kayu penyangga. Retak diagonal atau bergerigi adalah salah satu yang paling mengkhawatirkan dan harus selalu diperiksa oleh seorang profesional.

4. Retak di Langit-langit

Jika terjadi retakan di langit-langit atau plafon, maka harus selalu diselidiki karena bisa menimbulkan dampak yang sangat parah. Penyebabnya bisa jadi karena ikatan plester yang gagal, pergerakan struktural, kegagalan balok, masalah kelembapan, serta reng yang busuk atau dihinggapi kumbang.

Kapan Tembok Retak Harus Cepat Ditangani?

Retakan tembok tidak selalu mengkhawatirkan. Namun sebaiknya detikers tetap harus mewaspadai setiap retakan agar tidak terjadi masalah yang lebih berat seiring berjalannya waktu.

Jika terjadi retakan sebesar garis rambut tunggal pada dinding interior, maka tidak perlu dikhawatirkan. Namun jika terjadi retakan sebesar lebih dari 6 mm, maka harus segera ditangani, karena retakan itu akan cepat membesar.

Detikers tetap harus memantau retakan ini dengan memberinya tanda pada retakan sehingga akan tahu jika retakan memanjang atau melebar. Detikers bisa segera menyiapkan langkah antisipasi agar tidak terjadi kerusakan yang lebih parah.

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini




(bai/row)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads