Dinding yang retak sering dijumpai pada rumah dengan struktur dinding yang terbuat dari beton. Meski masih bisa diatasi, munculnya keretakan di dinding bisa membuat penghuni rumah merasa tidak nyaman.
Tentunya, retak pada dinding cukup mengganggu tampilan rumah. Selain itu, kerusakan tersebut dapat membuat khawatir soal kekokohan rumah.
Lantas, apa penyebab muncul retakan di dinding pada rumah? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyebab Retakan di Dinding pada Rumah Baru
Inilah sejumlah faktor yang bisa memicu retakan di dinding rumah, dikutip dari Dynamic Concrete Pumping.
1. Tanah Ambles
Pondasi rumah yang ambles dapat memicu banyak retakan pada dinding rumah. Ada sejumlah penyebab pondasi rumah bisa ambles, tapi penyebab umumnya diakibatkan oleh kondisi tanah di bawah rumah yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya.
Oleh sebab itu, retakan pada dinding yang diakibatkan tanah ambles harus segera diselidiki dan diperbaiki.
2. Lembap
Kondisi rumah yang lembap tak hanya meninggalkan noda gelap pada dinding dan plafon, tetapi juga bisa memicu dinding rumah mengalami keretakan. Kondisi ini perlu ditelusuri lebih lanjut karena rumah yang lembap bisa disebabkan oleh sejumlah hal, seperti intensitas hujan yang deras atau terendam banjir.
3. Retakan Plafon
Retakan pada plafon juga dapat memicu keretakan pada dinding. Masalah pada plafon umumnya disebabkan oleh buruknya ikatan plester, pergerakan struktur, buruknya 'joist' atau balok, ruangan lembap, atau karena terdapat rayap.
4. Akar Tanaman
Akar tanaman yang menjalar ke pondasi rumah dapat memicu terjadinya tanah ambles, terutama dengan pepohonan dengan akar yang besar. Selain itu, akar tanaman liar juga bisa menyebabkan terjadinya kebocoran air di bawah tanah.
Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan menebang pohon tersebut. Namun, detikers perlu mempertimbangkan lagi karena saat pohon ditebang, maka tanah bisa membengkak karena air di bawah tanah tidak lagi diserap oleh pohon.
5. Aktivitas Penghuni Rumah
Selain karena faktor alam, aktivitas para penghuni rumah yang terlalu berlebihan juga dapat memicu keretakan pada dinding, misalnya meletakkan barang-barang yang punya beban berlebih. Meski begitu, retakan yang terjadi umumnya cukup kecil dan tidak akan membesar.
Cara Mengatasi Dinding Rumah yang Retak
Dikutip dari Build Better House, retakan kecil pada dinding bisa diatasi menggunakan dempul untuk menutup retakan. Setelah itu, amplas sampai halus.
Setelah dempulnya sudah kering, detikers tinggal mengecat ulang dinding yang sudah didempul agar dinding terlihat kembali bersih dan enak dipandang.
Perlu diingat, sebaiknya ketahui dulu apa penyebab dinding rumah mengalami keretakan. Apabila detikers mengalami kesulitan, disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga ahli di bidang konstruksi untuk mencari solusinya.
Dilansir situs Homes and Gardens, apabila ditemukan retakan yang cukup besar dan panjang, jangan anggap enteng masalah tersebut. Coba lakukan pengukuran terhadap retakan di dinding.
Biasanya, retakan kecil memiliki lebar di bawah 0,8 cm dan masih tergolong aman. Namun retakannya yang melebihi 0,8 cm harus dilakukan perbaikan untuk mencegah retakan semakin melebar. Cobalah berkonsultasi dengan kontraktor yang membangun rumahmu agar dilakukan pengecekan dan segera diperbaiki.
Itu dia penyebab dinding rumah retak serta cara mengatasinya. Semoga dapat membantu detikers!
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/dhw)