3 Aspek Penting Saat Bangun Rumah Mediterania yang Sejuk di Perkotaan

3 Aspek Penting Saat Bangun Rumah Mediterania yang Sejuk di Perkotaan

Sekar Aqillah Indraswari - detikProperti
Minggu, 16 Jun 2024 17:44 WIB
Tampilan depan rumah bergaya mediterania.
Rumah Mediterania. Foto: Ryann Ford via The Spruce
Jakarta - Rumah bergaya Mediterania biasanya dibangun di kawasan beriklim tropis. Di negara asalnya yakni sekitar Semenanjung Mediterania, Portugal, Spanyol, hingga Turki, rumah Mediterania biasa ditemukan di pesisir pantai. Lantas, jika ingin bangun rumah bergaya Mediterania di tengah kota tetap memungkinkan?

Menurut Arsitek Denny Setiawan rumah Mediterania di daerah asalnya merupakan rumah yang mendapat cahaya matahari yang cukup. Selain itu, bentuk bangunannya dibuat untuk dapat mengurangi udara panas yang terperangkap di dalam rumah. Maka dari itu, arsitektur Mediterania cocok diterapkan di Indonesia.

"Jadi di Semenanjung Mediterania banyak potensinya. Yang pertama menghadap ke laut. Lalu kemudian mereka juga bermandikan cahaya matahari yang memiliki temperatur panas yang kurang lebih sama dengan yang terjadi di Indonesia," kata Danny saat dihubungi detikProperti pada Jumat (14/6/2024).

Oleh sebab itu, baik rumah di pesisir atau tengah kota memungkinkan untuk menerapkan arsitektur Mediterania. Menurutnya, ada 3 aspek penting saat bangun rumah bergaya Mediterania yang sejuk di perkotaan, berikut diantaranya.

1. Memaksimalkan Lahan

Seperti yang diketahui lahan di kota seperti Jakarta tidaklah luas. Maka dari itu, saat membangun rumah bergaya Mediterania, calon penghuninya harus memperhitungkan luas lahan yang dimiliki.

"Kalau konteksnya rumah di tengah kota adalah memaksimalkan lahan. Kalau kita lihat Mediterania di Eropa atau di Spanyol dan Portugal lahannya lebih luas daripada di Jakarta. Tapi lebih dari pada itu, bagaimana kita mengantisipasi lahan yang kita punya," jelas Danny.

2. Ketahui Arah Mata Angin

Danny memaparkan jika posisi laut Semananjung Eropa dengan Indonesia berbeda. Maka dari itu, posisi mata angin juga pasti berbeda. Dari mata angin ini, calon penghuni rumah dapat menghindari mata angin sore yang kerap menyorot langsung ke dalam rumah dan bisa lebih panas daripada siang hari.

"Mengantisipasi arah mata angin. Kalau di Jakarta misalnya, kita selalu menghindari arah mata angin barat karena di sore hari biasanya panas. Jadi arah mata angin ini perlu diperhatikan dengan baik supaya rumah kita tetap nyaman baik pagi hari, siang hari, dan sore hari," ujarnya.

3. Pastikan Ada Ventilasi Silang

Ventilasi silang adalah mekanisme ventilasi di dalam rumah dimana ada 2 jalan untuk membuang udara panas dan menggantinya dengan udara segar dari luar.

"Saya menyarankan untuk memperhatikan sekali terjadinya ventilasi silang. Jadi kita perlu memastikan bahwa rumah yang kita desain harus mempunyai 2 jendela dalam sisi yang berlainan. Sehingga angin bisa mengalir, mengusir suhu panas yang ada di dalam rumah," paparnya.


(aqi/dna)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads