Kesenjangan Royalti, Piyu Padi Reborn: Sistem Harus Diubah!

Febryantino Nur Pratama
|
detikPop
Piyu Padi Reborn menjalani operasi transpalasi rambut.
Piyu Padi Reborn (Foto: ist)
Jakarta - Gitaris sekaligus musisi kenamaan Piyu dari grup band Padi Reborn kembali angkat bicara terkait polemik royalti musik di Indonesia. Piyu menegaskan perjuangannya selama ini bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan demi keadilan bagi seluruh pencipta lagu yang kerap kali diabaikan hak-haknya.

"Tujuannya sebenarnya melihat sudah terlalu banyak kesenjangan yang terjadi ya, terutama antara pencipta lagu dengan industri musik ini. Sebenarnya, industri ini sudah mature, sudah besar, tapi kenapa kok penciptanya tidak bisa mendapatkan keadilan, kelayakan, kewajaran dalam mendapatkan royaltinya," ujar Piyu di Studio Pagi-pagi Ambyar Trans TV, pada Jumat (15/8/2025).

Piyu bersyukur masih memiliki sumber penghasilan dari pekerjaan lain. Yang dia sayangkan, tidak semua pencipta lagu seberuntung dirinya.

"Tapi kalau memang benar-benar pencipta lagu yang sepenuhnya potensial untuk membuat karya terus gak dapat keadilan, ya sudah selayaknya kita yang masih bisa berjuang, ya kita perjuangkan," bebernya.

Dalam wawancara tersebut, Piyu juga mengkritik keras Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) yang menurutnya gagal dalam menjalankan sistem distribusi royalti dengan adil dan transparan.

"LMKN tidak mau berkaca atas kegagalan sistem, atas ketidakberhasilan mereka dalam mengelola royalti. Tidak mau belajar, tapi selalu confront. Merasa seolah-olah penguasa. Itu yang harus kita dorong untuk perubahan," tegasnya.

Piyu menambahkan ketidakadilan ini mulai terkuak satu per satu, termasuk kasus yang baru-baru ini dialami penyanyi Ari Lasso.

"Ya itu akhirnya satu per satu terbongkar. Saya komentar di situ, 'Akhirnya terbongkar semua satu per satu'. Kelihatan. Dan ini kita harus meyakini bahwa sistem ini salah, sistem ini tidak bisa memberikan keadilan dan harus diubah sesegera mungkin," katanya.

"Kalau tidak (diubah), kita enggak tahu berapa lama para pencipta atau masyarakat ini akan bertahan. Mereka sudah diimpit masalah ekonomi, masalah lainnya, bahkan untuk bertahan hidup saja itu susah," pungkasnya.


(fbr/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO