×
Ad

Ratih Kumala Bincang Ide Cerita di Kantor detikcom

Tia Agnes Astuti - detikPop
Jumat, 14 Nov 2025 07:27 WIB
Penulis Ratih Kumala saat menyambangi kantor detikcom pada Kamis malam (13/11/2025). Foto: Gilang Faturahman/ detikcom
Jakarta -

Ajang ruang kreatif soal buku bagi karyawan Transmedia khususnya detikcom, detikcom bookclub, kembali buka sesi jumpa penulis terbarunya bulan ini. Tamu kali ini spesial banget dengan kehadiran novelis Gadis Kretek, Ratih Kumala, yang baru saja meluncurkan karya terbaru fabel satir, Koloni.

Di kantor detikcom, Ratih Kumala cerita mengenai awalnya terjun di dunia kepenulisan dari skenario drama FTV pada tahun 2007 di Trans TV.

"Banyak hal yang mengajarkan tentang ide, pas nyemplung ke skenario dulu aku pikir ide datang dengan cara semedi, cari ilham. Setelah masuk ke dunia TV dan dikejar deadline dan punya program drama salah satunya Bioskop Indonesia, setiap minggu harus punya beberapa ide. Ide itu bisa datang dari mana saja," ucapnya pada Kamis malam (13/11/2025).

Menurut Ratih, ide itu gak ada habisnya. Dari banyaknya ide itu, ia buat filter mana ide yang direalisasikan jadi karya utuh. "Seremeh temeh apapun, ide itu akan tetap ada," ucap novelis Larutan Senja tersebut.

Ada ide yang ditulisnya jadi cerita pendek, skenario film maupun serial televisi, dan novel. Tapi khusus di buku, ia ngaku sebagai ruang idealisme yang tak terbantahkan.

Penulis Ratih Kumala saat menyambangi kantor detikcom, kawasan Transmedia, Jakarta Selatan, pada Kamis malam (13/11/2025). Foto: Gilang Faturahman/ detikcom

"Kalau aku menulis buku, ini ruang idealisku. Ini passion aku buat nulis, kalau film dan project lainnya, bagian dari komersial aku. Itu yang harus dipisahkan," terangnya.

Sembari berkelakar kepada puluhan anak detik yang hadir, Ratih bilang bisa memakai 'topi' sebagai penulis buku dan skenario secara bergantian dalam waktu cepat. Baginya, beda topi sama halnya dengan beda ilmu.

"Aku ingin hidup dari menulis, ternyata di Indonesia tidak bisa menulis dari satu jenis saja, menguasai dari jenis tulisan yang berbeda. Ketika sudah bisa menulis yang satu, bisa menulis lainnya," kata Ratih.

Sepanjang sesi 1,5 jam itu, Ratih juga menjawab pertanyaan detikcom bookclub tentang proses kreatif, pendalaman riset, termasuk uniknya nama-nama karakter dalam novel fabel satir, Koloni. Bersama Editor Senior bagian Sastra penerbit Gramedia Pustaka Utama (GPU), Mirna Yuliastanti yang juga berbincang tentang ciri khas dari setiap buku yang ditelurkan oleh penulis kelahiran 1980 tersebut.

Penulis Ratih Kumala saat menyambangi kantor detikcom, kawasan Transmedia, Jakarta Selatan, pada Kamis (13/11/2025). Foto: Tia Agnes/ detikcom

Nama Ratih Kumala bukan sembarang penulis kacangan di industri buku. Lulusan Sastra Inggris Universitas Sebelas Maret Surakarta itu mengawali karier sebagai penulis dengan menulis cerpen, majalah, dan jurnal sastra.

Novel pertamanya, Tabula Rasa, menang di Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2013. Ia juga seorang penulis skenario film layar lebar, drama seri televisi, platform OTT, dan media digital. Ia mengadaptasi novelnya, Gadis Kretek, jadi skenario yang tayang di Netflix tahun 2023. Seriesnya pun meraih Best Miniseries di Seoul International Drama Awards 2024.

Di tahun yang sama, ia meraih Chommanard Women's Literary Awards 2024 dari Commanard Book Prize Thailand.



Simak Video "Video: Ratih Kumala Luncurkan Koloni Setelah Gadis Kretek"

(tia/pus)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork