Berkah Gadis Kretel Viral, Ratih Kumala Jumpai Pembaca Muda

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Novelis Ratih Kumala
Ratih Kumala saat ditemui di Pesta Literasi Indonesia 2024 di area kompleks TIM, Jakarta Pusat. Foto: Tia Agnes/ detikcom
Jakarta -

Fenomena Gadis Kretek yang diadaptasi dari novel Ratih Kumala sukses membuat namanya kian dikenal. Kisah tentang Jeng Yah dan perjuangannya di industri kretek jadi satu nilai plus.

Pertama kali terbit pada 2012, Gadis Kretek butuh waktu 12 tahun agar bisa dialih wahana jadi webseries. Ratih Kumala mengaku terkejut ketika menjumpai pembaca muda yang sudah membaca bukunya karena setelah menonton series Gadis Kretek di Netflix.

"Comes naturally buat saya penulis, oh masih ada ya yang membaca bukuku. Gimana pun semua bergerak, penulis baru muncul kemudian. Di zaman sekarang ada aplikasi penulisan Wattpad, penulis muda seleranya masih nyambung dengan generasi yang sekarang dibandingkan tulisan aku," ucap Ratih Kumala saat dijumpai di Pesta Literasi Indonesia 2024, kompleks area TIM, Jakarta Pusat, pada Jumat (30/8/2024).

Menurut Ratih, ada satu hal yang benar-benar buat dirinya belajar. Ketika Gadis Kretek dialihwahanakan, dia ngaku banyak mendapatkan pembaca generasi muda.

"Saya dapat audiens dan pembaca baru yang lebih muda. Mereka tahu dari serialnya dahulu, baru membaca bukunya," terang Ratih.

Sebagai seorang penulis, dia pun nggak bisa mengatur agar anak muda membaca bukunya baru menonton series.

"Mereka punya ekosistem yang berbeda dari aku, ketika aku beranjak dewasa, aku juga heran pergi ke daerah-daerah dan bertemu anak-anak SMA, awal mahasiswa kuliah, ternyata mereka baca bukuku, loh. Ternyata Gadis Kretek sukses buat audiens yang baru," kata penulis Tabula Rasa.

Semua bentuk alih wahana dari buku ke film atau series, target audiensnya memang berbeda. Kalau diambil dari IP sebuah buku jadi semacam keuntungan.

"Jadi lebih dikenal, tidak secara langsung akan jadi gerbang atau jembatan, ada loh sastra Indonesia. Ada loh buku-buku penulis lainnya," pungkasnya.

Novel Gadis Kretek diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada 2012 dan menjadi karya yang masuk dalam sepuluh besar penerima penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa di tahun yang sama. Sejak diterbitkan hingga saat ini Gadis Kretek telah dicetak 10 kali.

Pada 2019, Ratih Kumala juga mempresentasikan Gadis Kretek di depan forum penerbit dan penulis di Beijing International Book Fair. Novel ini pun sukses diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman, Inggris, Arab, dan tahun ini terbit di tiga negara Asia yakni Filipina, Thailand, dan Malaysia.




(tia/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO