3 Fakta Buku Warrior of the Light yang Jadi Pedoman Hidup Prabowo

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Buku Warrior of the Light karya Paulo Coelho
Buku Warrior of the Light karya Paulo Coelho. Foto: Istimewa
Jakarta -

Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto diketahui memang suka baca buku. Kegemarannya diungkapin lagi dalam wawancara dengan media asing Al Jazeera di kediamannya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Tapi ini bukan pertama kalinya, Prabowo ngomong kalau suka baca buku tapi sejak kampanye berlangsung. Salah satu buku yang dibacanya adalah karya Paulo Coelho berjudul Warrior of the Light.

Sebenarnya Warrior of the Light karya Paulo Coelho seperti apa sih? Berikut 3 fakta tentang karya tersebut, dirangkum redaksi detikpop:

1. Deskripsi Buku

Kitab Suci Kesatria Cahaya adalah ajakan bagi kita semua untuk mewujudkan impian, menerima ketidakpastian dalam hidup, dan bangkit untuk menyongsong takdir pribadi kita yang unik.

Ada sosok sang Kesatria Cahaya di dalam diri setiap orang, dan dengan caranya yang tak tertandingi, Paulo Coelho membantu kita untuk menemukannya. Jalan Kesatria Cahaya tak selalu mudah, tetapi dia menerima kegagalan-kegagalannya dan berjuang tak kenal lelah untuk memenuhi Legenda Pribadi-nya.

2. Cerita Pendek

Buku ini berisi cerita pendek yang ditulis Paulo Coelho yang sajikan aforisme, petuah, dan refleksi buat menemukan kekuatan batin.

Di dalamnya juga berisi cerita cinta, keberanian, kesetiaan, dan harapan akan hidup. Di Indonesia, bukunya diterbitkan oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama (GPU).

3. Kutipan Menarik

Dalam buku Warrior of the Light, ada banyak sekali kutipan menarik yang berisi refleksi dalam hidup. Salah satunya adalah:

a. Sang Kesatria mengetahui bahwa ia bebas memilih keinginannya, dan ia mengambil keputusan ini dengan keberanian, sikap acuh tak acuh, dan - terkadang - hanya dengan sedikit kegilaan.

b. Bagi sang Kesatria, tidak ada yang "lebih baik" atau "lebih buruk": setiap orang mempunyai bakat yang diperlukan untuk jalurnya masing-masing. Seorang Kesatria Cahaya tidak menyia-nyiakan waktunya dengan mendengarkan provokasi: ia mempunyai takdir yang harus dipenuhi.

c. Saat dia mulai berjalan di sepanjang jalan itu, sang Kesatria Cahaya mengenali Jalan itu... Kemudian, dengan menerima pertolongan Tuhan dan Tanda-Tanda Tuhan, dia membiarkan Legenda Pribadinya membimbingnya menuju tugas-tugas yang telah disediakan oleh kehidupan untuknya.




(tia/pus)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO