5 Fakta Joko Pinurbo, Sang Penyair 'Celana'

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Penyair asal Yogyakarta Joko Pinurbo
Foto: @sastragpu/ Joko Pinurbo
Jakarta -

Joko Pinurbo bukan sembarangan penyair. Detikers, tahu gak sih kalau pria asal Yogyakarta yang sukses 'menjual kata-kata' yang penuh satire nan rasa humor sudah melanglang buana.

Pria yang akrab disapa Jokpin sudah gemar puisi sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Saking cintanya dengan puisi, ia mengenyam pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Berikut 5 fakta soal Joko Pinurbo yang dikenal dengan sebutan sang penyair 'Celana', seperti dirangkum redaksi detikpop:

1. Gaya Puisi

Joko Pinurbo dikenal lihai banget paduin narasi, humor, dan ironi dalam setiap syair-syair yang dibuatnya. Dia juga mampu menggunakan dan mengolah citraan yang mengacu pada peristiwa dan objek sehari-hari, tapi gak kacangan juga.

Di sisi lain, Joko Pinurbo juga pandai banget bermain kata sehingga kelihatan lebih unik banget, guys.

2. Sumber Inspirasi

Dalam sebuah wawancara, Joko Pinurbo pernah ngomong kalau nilai-nilai religi banyak melatarbelakangi puisi-puisinya. Persoalan agama juga kerap disentil dari karyanya.

Salah satunya ialah puisi tentang Kaleng Khong Guan yang idenya datang dari Gus Mus.

"Ketika kedatangan tamu, ia menyuguhkan makanan, kalengnya Khong Guan, isinya rengginang," tuturnya.

"Bagi saya, kita kadang kalah bijaksana dengan kaleng Khong Guan yang hadir di hari raya agama apapun, dan tidak pernah bertanya agama Khong Guan," lanjutnya.

3. Penyair 'Celana'

Pada 1999, Joko Pinurbo pernah nerbitin buku kumpulan puisis berjudul Celana. Gara-gara buku puisi tersebut, ia mulai dikenal sebagai penyair 'Celana' yang lambat laun membesarkan namanya. Bahkan ia pernah buat 40 puisi tentang celana dari 40 perspektif berbeda. Keren banget!

4. Kumcer Perdana

Tak Ada Asu di Antara Kita jadi buku kumcer perdana yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama (GPU). Di dalam buku kumcer Tak Ada Asu di Antara Kita terdapat 15 cerpen yang masih ditulisnya dengan jenaka, getir, dan protes akan hal sehari-hari.

5. Banjir Penghargaan

Karya-karya Joko Pinurbo juga sukses diterjemahkan ke bahasa Inggris, Jerman, sampai Mandarin.

Joko Pinurbo juga sukses memperoleh berbagai penghargaan. Di antaranya adalah Penghargaan Buku Puisi Dewan Kesenian Jakarta (2001), Sih Award (2001), Hadiah Sastra Lontar (2001), Tokoh Sastra Pilihan Tempo (2001, 2012), Penghargaan Sastra Badan Bahasa (2002, 2014), Kusala Sastra Khatulistiwa (2005, 2015), dan South East Asian (SEA) Write Award (2014).




(tia/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO