Data Terbaru: Situs Pembajakan Manga Ada 1.207 di Dunia

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Portrait of a teenage girl on a rooftop. Reading a comic. Enjoying the sunset.
Ilustrasi baca komik. Foto: Getty Images/portishead1
Jakarta -

Industri manga Jepang lagi gencar-gencarnya ngebahas soal isu pembajakan yang merajalela dan seakan gak pernah padam. Gak main-main loh, penerbit Shueisha sampai Kodansha Jepang dengan tegas ngelaporin para pembajak ilegal sampai naik ke meja hijau, detikers.

Di Jepang, sejumlah layanan telah menjadi sasaran dalam beberapa tahun terakhir. Dalam sebuah artikel terbaru yang rilis di NHK, ada data terbaru yang terbilang mencengangkan nih.

Laporan yang dirilis pekan ini nulis fakta menyedihkan. Sebuah organisasi ABJ di Jepang yang dibentuk oleh penerbit manga, per bulan Februari 2024 ada 1.207 situs pembajakan manga yang ditemukan.

Dari situs-situs tersebut, 913 di antaranya bukan buat pembaca Jepang loh. Ternyata ratusan situs ilegal itu dibuat khusus untuk pembaca manga di mancanegara. Hiks!

Bahkan situs bajakan itu pakai subtitel bahasa Inggris dan bahasa Vietnam. AMJ juga nemuin data bahwa lebih dari 70 % di 1.207 situs bajakan khusus buat pembaca global.

Gara-gara makin maraknya upaya pembajakan, para penerbit manga di Jepang kompak buat penjarain mereka yang nyoba lakukan hal-hal ilegal. Sampai-sampai sudah ada kabar akhir tahun lalu para tersangka yang ditangkap di Jepang.

Kampanye anti-pembajakan ini ternyata cukup berhasil nih, detikers. Jumlah kunjungan ke situs bajakan Jepang telah menurun sekitar 25 %. Tapi tren di negara lain masih belum menyusut loh termasuk di Indonesia.

Di Vietnam misalnya, penggunaan situs bajakan sudah naik 5 kali lipat dibandingkan tahun lalu. Di Inggris, ada kunjungan 200 juta orang di satu situs bajakan terbesar. Meskipun begitu, para penerbit komik di Jepang tetap lakuin campaign.

"Perang melawan pembajakan mirip dengan membunuh seekor hydra, Anda mengambil satu kepala dan tiga lagi akan tumbuh lagi," tulis keterangan artikel yang diposting NHK.

Dalam laporan juga disebutin, pengacara Hiroyuki Nakajima juga jelasin masalah utama pembajakan komik di luar Jepang karena ada beberapa hal.

"Anime dan manga sangat populer di seluruh dunia, dan merupakan masalah yang sangat besar jika keuntungan yang seharusnya diperoleh pemegang hak cipta dalam bisnis biasa hilang karena pembajakan. Penting untuk tidak hanya menutup situs dan aplikasi, tetapi juga untuk mengambil tindakan dengan tujuan menangkap operator dan memberikan hukuman pidana kepada mereka," tukasnya.




(tia/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO