Nasib apes dialami Josh dan Eden Reekie, pasangan suami istri asal Inggris yang hendak bulan madu ke Thailand. Hanya karena noda di stempel paspor mereka, niat honeymoon romantisnya jadi gagal total.
Dilansir detikTravel dari Daily Mail, pada 7 Oktober 2025 mereka menuju Bandara Manchester sembari membayangkan liburan yang menyenangkan. Tapi setelah tiba di meja check-in, staf Etihad Airways melaporkan ada masalah pada paspor mereka berdua.
Josh terkejut karena dia telah berpergian 12 kali dengan paspor yang sama dan tidak ada masalah sejauh ini. Mereka lalu menunggu selama 30 menit dengan rasa cemas saat staf memeriksa dokumen-dokumen penting mereka.
"Saya bepergian 12 kali dalam 11 bulan dengan paspor itu dan tidak mengalami masalah. Kami tiba di bagian check-in Etihad Airways dan kami sampai di meja. Dia memeriksa kedua paspor kami dan mengatakan keduanya rusak karena air. Manajer jaga mulai memeriksa dan memotretnya. Setengah jam berlalu, dan saya terus bertanya apa yang terjadi," cerita Josh.
"Tidak ada yang memberi tahu kami apa pun tentang apa yang terjadi, dia hanya berbalik dan berkata, 'Saya benar-benar minta maaf, tetapi Anda tidak bisa terbang'," tambahnya.
Meskipun paspor istrinya dapat diterima, Josh ditolak naik pesawat setelah diberi tahu bahwa paspornya rusak karena noda samar pada stempel perjalanan tahun 2019.
"Memang ada stempel yang luntur, tetapi siapa yang bisa menjamin itu tidak terjadi ketika mereka mengecap dan menutup paspor. Saya tidak ingat kapan paspor saya terkena air. Halaman fotonya baik-baik saja," ujarnya.
Pasangan ini lalu meninggalkan bandara dengan panik dan langsung mengurus paspor baru, berharap masih bisa menikmati sisa bulan madu mereka. Mereka berhasil mendapatkan paspor baru dalam waktu dua hari.
Namun travel agen TUI, tempat mereka membeli paket wisata ke Thailand, membatalkan penerbangan pulang dan akomodasi di Thailand setelah pasangan itu tidak dapat naik penerbangan keberangkatan. Padahal, mereka sudah menghabiskan uang 2.400 pound sterling (Rp 52 jutaan) untuk penerbangan dan akomodasi selama dua minggu!
Dengan perasaan hancur, pasangan itu akhirnya membayar untuk liburan dadakan ke Siprus, tetapi mereka menghubungi Etihad Airways dan TUI harus mengembalikan uang mereka.
Pasangan itu tak bisa menyembunyikan kekecewaannya kepada maskapai Etihad. Sebab, dia juga mengatakan maskapai dan agen TUI juga tak menawarkan bantuan apapun kepada mereka.
"Untuk seseorang di meja check-in yang hanya mengatakan 'Anda tidak akan pergi', saya tidak mengerti bagaimana seseorang bisa memiliki wewenang untuk menolak Anda dan tidak bisa mendapatkan pendapat kedua. Jika itu halaman foto, saya bisa memahaminya, tetapi fakta bahwa itu adalah halaman perangko membuat saya kesal," katanya.
Sementara itu, maskapai Etihad membenarkan adanya penumpang yang dilarang terbang karena masalah paspor. Maskapai juga menambahkan bahwa mereka berkoordinasi dengan otoritas Thailand dan keputusan mereka untuk melarang terbang sudah benar.
"Seorang penumpang yang terbang dari Manchester ke Phuket pada 7 Oktober ditolak naik pesawat karena kerusakan akibat air yang terlihat di paspornya saat check-in. Etihad telah berkonsultasi dengan otoritas imigrasi Thailand yang kemudian menyarankan maskapai untuk tidak menaikkan penumpang tersebut berdasarkan kondisi paspor," kata juru bicara maskapai.
Jubir menambahkan, staf check-in tidak mengizinkan penumpang tersebut naik pesawat sesuai dengan panduan peraturan dan persyaratan masuk tujuan berdasarkan kondisi paspor pada saat perjalanan.
Paspor Inggris harus dapat dibaca mesin dan sepenuhnya utuh, tanpa halaman yang robek, kerusakan akibat air, delaminasi, atau detail yang tidak terbaca, untuk mematuhi kebijakan imigrasi Thailand.
Simak Video "Video: Tarif Baru Pembuatan Paspor, Masa Berlaku 5 dan 10 Tahun Beda Harga"
(aau/aau)