Bagi masyarakat pesisir Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, ale-ale atau yang dikenal juga dengan kerang laut, bukanlah hewan biasa.
Hewan kecil bercangkang ini hidup di perairan dangkal berlumpur, mirip kerang, yang bisa diolah menjadi kuliner lezat. Ciri khas rasanya jauh lebih gurih.
Ale-ale sering jadi primadona di dapur rumahan hingga di berbagai rumah makan sekitar Kalimantan khususnya Kalimantan Barat. Bagi masyarakat Kalimantan, ale-ale punya tempat tersendiri di buku menu mereka.
Tumisan ini punya cita rasa lengkap, ada gurih dari daging ale-ale, pedas dari cabai, serta segar asam dari jeruk kunci yang membuatnya segar di lidah.
Sekilas Tentang Ale-ale, Si Kerang Pesisir
Ale-ale adalah sejenis moluska bercangkang dua (bivalvia) yang biasa ditemukan di kawasan mangrove dan muara sungai Kalimantan. Dalam bahasa setempat, ale-ale sering disebut 'kerang lumpur' karena hidup menempel di dasar lumpur atau pasir halus.
Masyarakat pesisir memanfaatkannya sejak lama sebagai sumber protein alami. Rasanya yang gurih dan teksturnya kenyal membuat ale-ale cocok dimasak dengan bumbu pedas atau asam segar. Selain itu, ale-ale juga dipercaya mengandung mineral tinggi dan baik untuk daya tahan tubuh.
Simak Video "Video: Komisi XIII DPR Ungkap RUU Hak Cipta Belum Bisa Disahkan Tahun Ini"
(aau/aau)