Cara Menanam Tomat di Rumah agar Panen Melimpah

Cara Menanam Tomat di Rumah agar Panen Melimpah

Bayu Ardi Isnanto - detikKalimantan
Sabtu, 08 Nov 2025 10:01 WIB
Cara Menanam Tomat Sendiri di Rumah agar Tumbuh Subur dan Cepat Panen
Ilustrasi tomat. Foto: ededchechine/Freepik
Balikpapan -

Tomat (Solanum lycopersicum) adalah salah satu komoditas sayuran buah yang populer dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Untuk mencapai hasil panen yang melimpah dengan kualitas terbaik, perlu dipahami berbagai tekniknya.

Secara umum, proses panen buah tomat dilakukan 45 hingga 50 hari setelah pembuahan agar matang sempurna. Penyerbukan sendiri terjadi dengan persentase tinggi, mencapai 95-100%.

Artikel ini akan memandu detikers dalam membudidaya tomat, mulai dari persiapan lingkungan hingga pengendalian hama dan penyakit. Berikut cara menanam tomat yang dikutip dari situs Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syarat Tanaman Tomat Tumbuh Ideal

Tomat memang dikenal fleksibel, namun kondisi lingkungan akan sangat menentukan kualitas dan kuantitas buah yang dihasilkan. Ada dua syarat utama yang perlu diperhatikan.

1. Faktor Iklim

Tomat dapat tumbuh dari dataran rendah (< 200 mdpl) hingga dataran tinggi (> 700 mdpl), bergantung pada varietas yang dipilih. Faktor yang paling krusial adalah temperatur:

  • Temperatur idealnya di suhu antara 24-28Β°C agar menghasilkan buah dengan warna merah yang merata.
  • Jika suhunya di atas 32Β°C, maka dapat menyebabkan warna buah cenderung kuning.
  • Kelembaban yang dibutuhkan adalah sekitar 80%. Kelembaban dan suhu yang terlalu tinggi kurang baik bagi pertumbuhan dan kualitas buah.
  • Tanaman tomat juga memerlukan intensitas cahaya minimal 10-12 jam per hari.

2. Faktor Tanah

Untuk pertumbuhan yang prima, tanaman tomat membutuhkan kondisi tanah sebagai berikut:

  • Tanah harus gembur dan sedikit mengandung pasir.
  • Diperlukan banyak kandungan humus atau bahan organik.
  • Derajat keasaman (pH) yang ideal berada di rentang pH 5-6 (agak asam).
  • Membutuhkan pengairan yang teratur dan cukup sejak penanaman hingga menjelang panen.

3. Pola Pertumbuhan Tomat

Detikers juga perlu memahami pola pertumbuhan tomat. Ada dua tipe pertumbuhan, yaitu:

  • Determinate: Pertumbuhan batang vertikal terbatas dan diakhiri dengan pertumbuhan organ vegetatif. Cocok untuk panen serempak.
  • Indeterminate: Batang dapat terus tumbuh (tidak terbatas). Tandan bunga tidak terdapat pada setiap buku, dan ujung tanaman selalu terdapat pucuk muda. Memiliki masa panen lebih panjang.

Proses Menanam Tomat

Proses budidaya tomat yang sukses dimulai dari pemilihan benih hingga pemeliharaan intensif.

1. Menyemai Benih

Sebelum ditanam di lahan tetap, benih tomat harus disemai terlebih dahulu ke dalam media semai, yakni campuran tanah, arang sekam, dan pupuk kandang kuda dengan perbandingan 1:1:1.

Benih ditanam dalam kotak persemaian (tray) dan dipelihara hingga berumur 25-30 hari setelah semai. Persemaian sebaiknya dilakukan di bedengan khusus yang diberi atap peneduh untuk melindungi bibit yang lemah dari hujan deras dan gangguan binatang. Penyiraman dilakukan menggunakan hand sprayer.

2. Pengolahan dan Persiapan Lahan

Pengolahan tanah bertujuan menciptakan lingkungan tumbuh yang ideal bagi akar. Langkahnya meliputi pembersihan lahan, pembajakan/pencangkulan, dan pembuatan bedengan.

Tujuan utama pengolahan tanah adalah:

  • Memastikan pertumbuhan akar lebih sempurna.
  • Mengendalikan pertumbuhan gulma.
  • Memperbaiki peredaran udara dan penyerapan zat makanan.
  • Memperlancar drainase (pembuangan air berlebihan).

3. Pemupukan Dasar

Setelah proses penanaman, dilanjutkan melakukan pemupukan dasar untuk memastikan ketersediaan nutrisi awal yang cukup.

  • Pupuk Organik (Kandang) diberikan dengan cara diratakan di atas bedengan. Ini berfungsi untuk memperbaiki sifat biologis, kimia, dan fisik tanah. Penting untuk memenuhi kebutuhan nitrogen pada fase vegetatif.
  • Pupuk Non-Organik kombinasi seperti SP 36, ZA, dan Kcl dengan perbandingan 1:1:Β½ dapat digunakan sebagai penunjang pertumbuhan vegetatif. Diberikan dengan cara meratakan di atas bedengan dengan dosis sekitar 100 g per 1 meter bedengan.

4. Penanaman Bibit

Waktu dan jarak tanam adalah kunci keberhasilan di tahap ini. Waktu tanam terbaik bisa dilakukan 2-4 minggu sebelum hujan terakhir (saat curah hujan sudah mulai berkurang). Penanaman dilakukan pada sore hari agar tanaman punya waktu adaptasi.

Jarak tanam disesuaikan dengan morfologi tanaman. Jarak tanam yang umum digunakan adalah 70 x 60 cm. Caranya ialah dengan mencabut bibit berumur 25-30 hari dari tray dan langsung ditanam di lubang tanam. Usahakan tanaman tidak menyentuh tanah agar terhindar dari pembusukan dan penyakit.

Pemeliharaan Intensif

Pemeliharaan yang konsisten dan tepat waktu sangat menentukan kualitas buah tomat.

1. Penyiraman

Penyiraman sangat penting karena tanaman tomat membutuhkan banyak air. Yang terbaik, lakukan pada sore hari untuk menggantikan air yang menguap saat siang hari dan mengembalikan kekuatan tanaman di malam hari.

Lakukan penyiraman dengan hati-hati menggunakan selang, menghindari kontak langsung dengan daun untuk mencegah penyakit seperti virus.

2. Penyulaman dan Penyiangan

Jika ada bibit yang mati perlu dilakukan penyulaman atau penggantian yang dilakukan pada umur 7-14 hari setelah tanam. Jika ditemukan bibit mati setelah 3 minggu, penyulaman tidak perlu dilanjutkan karena akan menghasilkan tanaman yang tidak seragam.

Penyiangan gulma dilakukan bersamaan dengan pembumbunan (menaikkan tanah di sekitar pangkal tanaman) 2 hingga 3 kali atau sesuai kondisi lahan. Gulma dicabut dengan tangan atau menggunakan alat.

3. Pemupukan Susulan dan Pengikatan

Pupuk susulan diberikan 2-3 kali selama masa pertumbuhan. Pupuk yang umum digunakan adalah NPK 15-15-15 dengan dosis sekitar 2 gram per tanaman, diberikan dengan cara ditugal di dekat pangkal tanaman.

Pemangkasan perlu dilakukan untuk membentuk pohon, mengurangi daun, dan mengoptimalkan hasil. Tunas-tunas air dan cabang yang tidak tepat dipotong. Idealnya, hanya ditinggalkan dua cabang utama per pohon, dan setiap tandan bunga disisakan 5 buah yang dipelihara agar hasil buah maksimal dan besar.

Pengikatan dilakukan dengan mengikatkan pada penyangga (ajir) untuk menghindari roboh saat berbuah lebat dan memastikan pertumbuhan tegak.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian yang terpadu dan preventif adalah kunci untuk melindungi tanaman tomat. Pengendalian dilakukan dengan mencegah hama dan penyakit.

Hama Utama

  • Ulat Buah (Hiliothis armigera)
    Ulat menyerang buah muda, menyebabkan buah berlubang, busuk, dan infeksi. Dapat diatasi dengan insektisida.
  • Lalat Buah (Dacus durcalis)
    Lalat akan menyuntikkan telur ke dalam kulit buah, larva menggerogoti dari dalam, menyebabkan buah busuk dan rontok. Caranya dengan menyemprotkan insektisida sistemik sejak buah berumur 1 minggu.
  • Nematoda (Helodogyama Sp)
    Nematoda menyebabkan akar berbintil-bintil. Umumnya pada tanah asam (pH 4-5). Dapat diatasi dengan nematisida.

Penyakit Utama

  • Busuk Ujung Buah (Blossom End Rot)
    Penyebabnya kekurangan unsur hara mikro Kalsium (Ca). Dapat diatasi dengan penyebaran kapur dolomit, pemupukan berimbang, penyemprotan CaCl2 (kalsium klorida) pada daun 0,1% setiap 5-7 hari.
  • Layu Fusarium
    Disebabkan cendawan, umum di dataran tinggi dengan kelembaban tinggi saat musim hujan. Dapat diatasi dengan pemupukan berimbang, drainase baik, sirkulasi udara lancar, penanaman bibit tahan penyakit, dan perendaman bibit dalam larutan benomil 0,1%.
  • Layu Bakteri (Bacterial Wilt)
    Disebabkan oleh bakteri (Pseudomonas sp), umum di dataran rendah dengan suhu dan kelembaban tinggi. Diatasi dengan aplikasi bakterisida seperti Agrep 20 WP atau Agromicin 15/1,5 WP.

Panen dan Pasca-Panen

Cara panen yang tepat akan memaksimalkan harga jual dan daya simpan buah. Untuk panen perdana, buah tomat biasanya dipanen pada umur 90 hari setelah pindah tanam.

Pemanenan selanjutnya dilakukan setiap 3-5 hari sekali hingga buah habis. Tingkat kematangan juga harus diperhatikan sesuai tujuannya.

  • Untuk pemasaran jarak jauh, tomat dipanen pada tingkat kematangan 75% (buah masih hijau, kira-kira 5-7 hari lagi menjadi merah).
  • Untuk pemasaran jarak dekat, tomat dipanen pada tingkat kematangan 90% (buah sudah berwarna kuning kemerahan).

Nah, itulah berbagai proses teknis terkait budidaya tomat, mulai dari tahap persiapan hingga panen. Dengan pemeliharaan yang baik, tomat dapat menghasilkan buah berkualitas dan bernilai ekonomi tinggi.

Halaman 2 dari 3
(bai/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads