Berada di jantung Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW) menjadi penopang kehidupan masyarakat. Dengan luas hampir 10.000 hektare, kawasan ini menjadi sumber air bersih, habitat satwa langka, hingga tempat rekreasi alam.
Di tengah derasnya modernisasi, HLSW menjadi benteng yang menjaga kehidupan. Simak artikel ini untuk mengenal HLSW lebih dalam, lengkap dengan fungsi, keanekaragaman hayati, dan daya tarik wisatanya.
Tentang Hutan Lindung Sungai Wain
Hutan Lindung Sungai Wain adalah salah satu hutan tropis dataran rendah yang masih tersisa di Kalimantan Timur, tepatnya berada di wilayah administratif Kota Balikpapan. Kawasan ini terletak sekitar lima belas kilometer dari pusat kota, dengan luas hampir 10 ribu hektare.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah kawasan ini cukup panjang. Pada 1934, Sultan Kutai telah menetapkan wilayah Sungai Wain sebagai kawasan hutan yang harus dilestarikan. Kemudian, melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan tahun 1995, luas HLSW ditetapkan secara resmi sebesar 9.782,80 hektare.
Sejak saat itu, kawasan ini menjadi perhatian karena perannya yang vital, baik sebagai penyedia air bersih maupun sebagai penyangga ekosistem. Pada awal 2000-an, hutan ini dikelola Badan Pengelola HLSW dan kemudian beralih ke Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Balikpapan.
Dari sisi keanekaragaman hayati, HLSW menyimpan kekayaan flora dan fauna yang luar biasa. Lebih dari seribu jenis tumbuhan telah diidentifikasi, termasuk pohon-pohon khas Kalimantan seperti ulin, meranti, bangkirai, dan gaharu.
Satwa yang mendiami kawasan ini pun beragam. Tercatat 94 jenis mamalia, 234 jenis burung, 23 reptil, 17 amfibi, 17 ikan, dan lebih dari seratus jenis serangga. Beberapa di antaranya merupakan satwa langka dan dilindungi, seperti orang utan Kalimantan, macan dahan, bekantan, dan beruang madu.
Fungsi Hutan Lindung Sungai Wain
Tak cuma sebagai hutan lindung, HLSW juga menjadi pusat pendidikan hingga pariwisata alam. Berikut beberapa fungsinya:
1. Penghasil Oksigen & Penyerap Karbon
Hutan Lindung Sungai Wain berperan sebagai paru-paru alami Kota Balikpapan. Dengan tutupan vegetasi yang masih rapat, kawasan ini menyerap karbon dioksida dalam jumlah besar sekaligus menghasilkan oksigen yang sangat dibutuhkan bagi kehidupan.
2. Penopang Hidrologi
Kawasan ini menjadi sumber utama air bersih bagi Kota Balikpapan. Hutan yang masih terjaga memungkinkan air hujan meresap ke dalam tanah, menjaga ketersediaan air tanah, serta mengalirkan air secara stabil ke sungai dan waduk.
3. Penelitian & Pendidikan
HLSW telah lama menjadi lokasi penelitian ilmiah, baik oleh universitas dalam negeri maupun lembaga internasional. Salah satu penelitian penting yang pernah dilakukan adalah studi tentang beruang madu, satwa khas Kalimantan yang kini dilindungi.
4. Konservasi Alam
Fungsi konservasi HLSW sangat menonjol karena kawasan ini menjadi habitat bagi berbagai flora dan fauna endemik Kalimantan, seperti orang utan, bekantan, macan dahan, pohon ulin, meranti, dan bangkirai.
Keanekaragaman Hayati
Hutan Lindung Sungai Wain di Balikpapan menyimpan lebih dari 1.000 jenis tumbuhan dan ratusan spesies satwa.
1. Flora
HLSW memiliki berbagai tipe vegetasi, mulai dari hutan rawa, hutan riparian, hutan dipterokarpa dataran rendah, hingga hutan perbukitan kering. Beberapa jenis flora utama yang ditemukan antara lain:
- Bangkirai (Shorea laevis), yaitu pohon kanopi besar khas hutan Kalimantan.
- Ulin (Eusideroxylon zwageri), yaitu kayu besi yang sangat kuat dan kini langka.
- Meranti (Shorea spp.), yaitu kelompok pohon dominan di hutan Dipterocarpaceae.
- Gaharu (Aquilaria malaccensis), yaitu penghasil resin harum bernilai tinggi.
- Durian hutan (Durio spp.), yaitu buah khas hutan tropis.
- Jahe Balikpapan (Etlingera balikpapanensis), yaitu spesies jahe endemik yang hanya ditemukan di HLSW, dideskripsikan oleh ahli botani Axel Dalberg Poulsen (2006).
- Anggrek dan Nepenthes (kantong semar), yaitu tumbuhan epifit dan karnivora yang memperkaya keragaman.
2. Fauna
HLSW adalah habitat penting bagi satwa khas Kalimantan, termasuk yang berstatus langka dan terancam punah.
Mamalia:
- Macan dahan (Neofelis nebulosa)
- Beruang madu (Helarctos malayanus), yaitu maskot Kota Balikpapan.
- Orang utan kalimantan (Pongo pygmaeus)
- Bekantan (Nasalis larvatus), yaitu primata endemik Kalimantan.
- Lutung merah (Presbytis rubicunda) dan lutung dahi putih (Presbytis frontata)
- Owa kalawat (Hylobates muelleri)
- Kera ekor panjang (Macaca fascicularis) dan beruk (Macaca nemestrina)
- Kucing liar: Kucing Hutan (Felis bengalensis), linsang (Prionodon linsang), Binturong (Arctictis binturong).
Burung:
- Enggang gading (Rhinoplax vigil), yaitu salah satu burung enggang terbesar dan terancam punah.
- Tiong batu kalimantan (Pityriasis gymnocephala), yaitu burung endemik Kalimantan.
- Ayam hutan, pelatuk, dan berbagai jenis enggang lainnya.
Reptil & Amfibi:
- Penyu air tawar (Trionyx spp.), berbagai jenis ular dan kadal.
- Katak pohon (Polypedates leucomystax), katak sungai (Hylarana erythraea), dan beberapa jenis endemik Kalimantan.
Ikan & Serangga:
- Sedikitnya 17 jenis ikan air tawar di sungai dan rawa HLSW.
- 126 jenis serangga telah diidentifikasi, termasuk kupu-kupu dan kumbang hutan.
Selanjutnya, daya tarik wisata Hutan Lindung Sungai Wain...
Daya Tarik Wisata
Dari segi wisata, Hutan Lindung Sungai Wain menawarkan aktivitas menarik, di antaranya sebagai berikut:
1. Trekking Hutan
Hutan Lindung Sungai Wain menawarkan jalur trekking dengan berbagai pilihan panjang dan tingkat kesulitan. Bagi pengunjung yang ingin sekadar menikmati suasana hutan tanpa terlalu jauh berjalan, tersedia jalur pendek sepanjang 400 meter dengan titian kayu yang melintasi rawa-rawa di dekat waduk.
Bagi yang ingin pengalaman lebih menantang, ada jalur sejauh 3 kilometer yang memperlihatkan tumbuhan khas seperti kantong semar. Sementara itu, jalur terpanjang mencapai 8 kilometer, menembus hutan primer dengan pohon-pohon besar, rotan, dan suasana hutan tropis yang masih rapat.
2. Wisata Sungai & Hutan Bakau
Menyusuri aliran Sungai Wain menjadi pengalaman yang menenangkan sekaligus edukatif. Sungai sepanjang lebih dari 18 kilometer ini dikelilingi hutan bakau yang rimbun di kanan-kirinya.
Dari atas perahu, wisatawan dapat menyaksikan langsung bagaimana ekosistem sungai dan hutan saling mendukung, sekaligus merasakan ketenangan alam yang masih terjaga.
![]() |
3. Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPLH)
Salah satu ikon wisata HLSW adalah KWPLH di kilometer 23, yang menjadi pusat konservasi beruang madu. Satwa langka ini merupakan maskot Kota Balikpapan dan dirawat dalam habitat semi-alami.
Pengunjung tidak hanya dapat melihat beruang madu dari dekat, tetapi juga belajar mengenai upaya konservasi satwa liar Kalimantan serta pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.
4. Kebun Raya Balikpapan
Di dalam kawasan HLSW terdapat Kebun Raya Balikpapan, yang berfungsi sebagai pusat koleksi dan penelitian flora Kalimantan. Di sini, pengunjung bisa mengenal berbagai jenis tumbuhan endemik, belajar menanam, hingga memahami peran penting tumbuhan dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
5. Desa Wisata Sungai Wain
Tidak hanya alamnya, kawasan ini juga terintegrasi dengan Desa Wisata Sungai Wain. Wisatawan dapat tinggal di homestay, menikmati kuliner lokal, dan berinteraksi langsung dengan masyarakat sekitar.
Sumber:
- Website Hutan Lindung Sungai Wain
- Website Indonesia Travel
- Website Jadesta Kementerian Pariwisata
- E-book Pembelajaran dari Hutan Lindung Sungai Wain oleh Edi Purwanto dan Irene Koesoetjahjo.
- Laporan Keanekaragaman Jenis Amfibi di Hutan Lindung Sungai Wain oleh Amir Hamidy, dkk