Pola Hidup Sehat Ala Orang Utan Kalimantan

Pola Hidup Sehat Ala Orang Utan Kalimantan

Trisna Wulandari - detikKalimantan
Sabtu, 20 Sep 2025 14:30 WIB
Orang utan Kalimantan
Orang utan Kalimantan. Foto: Ilya Raskin
Balikpapan -

Pola hidup orang utan Kalimantan menarik perhatian peneliti ilmiah. Studi yang dipublikasikan di jurnal Science Advance belum lama ini menunjukkan adanya pola hidup sehat yang dilakukan primata endemik Kalimantan ini. Selain itu, Guru Besar Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM juga mendalami kebiasaan hidup orang utan.

Dilansir detikEdu, riset yang dilakukan peneliti Rutgers University-New Brunswick menemukan bahwa orang utan ternyata teratur mengelola protein. Ketika buah-buahan yang mereka sukai tidak banyak tersedia, mereka menggunakan lemak dan asam amino dalam tubuh saja untuk menghasilkan energi.

Dari situ, peneliti menyimpulkan bahwa orang utan justru lebih unggul daripada manusia dalam menghindari obesitas. Mereka lebih unggul memilih asupan yang seimbang serta beraktivitas fisik. Sementara manusia sedang mengalami pandemi obesitas global, ditandai dengan pola makan yang mengarah ke makanan rendah protein dan padat energi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemimpin studi tersebut, Erin Vogel, menjelaskan studi ini didasarkan pada analisis dan pengamatan terhadap orang utan di area riset Tuanan, Kalimantan Tengah. Tak tanggung-tanggung, mereka memerlukan waktu riset hingga 15 tahun.

"Temuan studi menunjukkan bagaimana orang utan liar Kalimantan beradaptasi pada perubahan di lingkungannya dengan mengatur asupan nutrisi, perilaku, dan penggunaan energi," kata Vogel yang juga menjabat sebagai the Henry Rutgers Term Chair Professor, Department of Anthropology, Rutgers University-New Brunswick School of Arts and Sciences, dikutip detikEdu, Jumat (19/9/2025).

Temuan menarik juga diungkapkan Guru Besar Departemen Parasitologi FKH UGM Prof Wisnu Nurcahyo. Prof Wisnu aktif meneliti orang utan dan menyimpulkan bahwa primata tersebut cenderung aktif bergerak. Aktivitasnya bahkan menjangkau luas rata-rata 5 km persegi.

Perilaku ini dinilai mirip dengan manusia yang juga berusaha menjaga pola hidup sehat dengan berolahraga. Kebugaran orang utan didapat dari perilaku aktif bergerak ditambah pola makan alami tanpa bahan kimia dan pengawet.

"Mirip jika manusia selalu aktif berolahraga setiap hari dan menjaga pola makan dengan makanan sehat, tubuh akan menjadi lebih sehat dan kuat," jelas Prof Wisnu.

Dari studi yang dibacanya, Prof Wisnu juga menyebut orang utan punya perilaku mirip dengan manusia untuk mencari obat penyembuh rasa sakit. Ini didpat dari tanaman dan buah-buahan di hutan yang punya efek penyembuhan.

"Obat-obatan tersebut berasal dari alam dan dapat dimanfaatkan untuk penyembuhan gejala sakit," ungkapnya, dikutip dari laman UGM.

Menurut Prof Wisnu, hal ini sangat mungkin diterapkan ke masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar habitat orang utan. Prof Wisnu mengatakan Indonesia dianugerahi kekayaan tanaman yang sangat bisa dimanfaatkan untuk kesehatan.

"Jika diterapkan ke masyarakat, hal ini relevan karena masyarakat di sekitar habitat orang utan juga banyak yang mengonsumsi obat-obatan herbal, belajar dari keahlian orang utan tersebut. Indonesia sangat kaya akan keanekaragaman tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan kesehatan," sambungnya.

Studi tentang orang utan, lanjutnya, masih terbilan jarang dilakukan oleh peneliti Indonesia. Sebab, penelitian ini biasanya tidak menghasilkan produk langsung yang bisa dipasarkan. Namun, dia menegaskan penelitian orang utan tetap penting untuk menjaga kelestarian orang utan dan keanekaragaman hayati di Indonesia.

"Orang utan harus dijaga kelestariannya dengan menjaga habitatnya, tidak memperjualbelikan, dan tidak mengeksploitasi untuk hiburan. Pola kehidupan satwa liar ini justru banyak dipelajari ilmuwan di Eropa dan Amerika yang meniru gaya hidup 'back to nature' bahwa hidup sehat, bebas polusi, makan makanan alami, dan memanfaatkan tanaman obat herbal untuk pengobatan," pungkasnya.

Baca selengkapnya di detikEdu.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads