Bekantan merupakan salah satu hewan endemik dari Kalimantan. Tak hanya unik secara tampilan, banyak tingkah laku bekantan yang menarik dalam keseharian.
detikKalimantan sudah merangkum sederet fakta unik dari bekantan, seperti dikutip situs resmi Indonesia. Berikut ini uraiannya.
Baca juga: Bekantan, Si Hidung Besar dari Kalimantan |
Fakta Unik Bekantan:
1. Punya Banyak Sebutan
Bekantan memiliki banyak sebutan. Orang Inggris menyebutnya Long-Nosed Monkey atau Proboscis Monkey.
Sementara itu, di Malaysia, bekantan disebut Kera Bekantan. Lalu ada sebutan Bangkatan di Brunai, dan Neusaap di Belanda.
Namun di Kalimantan, bekantan tak hanya memiliki satu nama. Ada yang menyebutnya Kera Belanda, Pika, Bahara Bentangan, Raseng, dan Kahau.
2. Pandai Memainkan Ekspresi
Selain itu, bekantan juga pandai memainkan ekspresi dalam berbagai kondisi. Saat marah dan gembira, hidung bekantan akan membengkak dan berubah merah.
Bila dalam keadaan terancam, bekantan akan mengeluarkan suara mirip klakson mobil yang keras seperti peringatan, dan hidung akan menonjol lurus. Bagi bekantan, hidung memiliki fungsi sebagai resonator ketika bekantan bersuara.
3. Pemanjat dan Perenang Ulung
Bekantan merupakan satwa arboreal (hidup di pohon). Namun terkadang turun ke lantai hutan untuk alasan tertentu. Pergerakan dari dahan ke dahan dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya dengan melompat, bergantung, atau bergerak dengan keempat anggota tubuhnya.
Selain itu, bekantan juga perenang ulung karena di bagian telapak kaki dan tangannya memiliki selaput kulit (web) seperti pada katak. Selaput kulit memudahkan bekantan untuk menyeberangi sungai.
4. Satu Bayi dalam Satu Musim
Bekantan melahirkan satu bayi dalam satu musim. Periode kehamilan mereka sekitar 166 hari.
Biasanya bekantan melahirkan bayi pada malam hari, dan bayi yang baru lahir memiliki wajah biru dengan bulu hampir hitam yang masih jarang-jarang. Di usia 3 sampai 4 bulan, terjadi perubahan warna pada anak bekantan. Semua itu menandakan mereka sudah dewasa.
Betina bekantan saling bekerja sama. Mereka saling menjaga dan menyusui anak-anak bekantan lain.
Bayi bekantan baru bisa lepas dari induknya setelah satu tahun, saat induknya sudah memiliki bayi lainnya. Sementara itu, bekantan jantan akan mencapai kematangan seksual pada sekitar 4-5 tahun, dan betina dalam 4 tahun.
Bekantan masuk dalam keluarga spesies Genus Nasalis yang memiliki dua subspecies Nasalis larvatus larvatus dan Nasalis larvatus orientalis. Untuk Nasalis larvatus larvatus tinggal hampir di seluruh bagian Pulau Kalimantan, sedangkan Nasalis larvatus orientalis berdiam di bagian timur laut dari Pulau Kalimantan.
5. Sulit Ditangkap
Bekantan dikenal sebagai hewan yang sulit ditangkap. Bekantan lebih senang tinggal di hutan campuran, hutan bakau, hutan mangrove, hutan dataran rendah dekat air tawar, dan sungai.
Bekantan lebih memilih beristirahat dan tidur di hutan tak jauh dari aliran air. Mereka biasanya menghindari daerah-daerah terbuka dan permukiman manusia.
Bekantan juga biasanya tidak bergerak lebih jauh dari 1.969 kaki (600 m) dari sungai atau perairan. Bekantan dikenal sebagai perenang terbaik, tetapi berenang bila diperlukan saja.
Simak Video "Video Mendikdasmen Ungkap 6 Skill yang Wajib Dimiliki Siswa SMK "
(sun/des)