Proyek Pulau Suaka Orang Utan Dimulai, Otorita IKN Libatkan Yayasan Hashim

Proyek Pulau Suaka Orang Utan Dimulai, Otorita IKN Libatkan Yayasan Hashim

Yuda Almerio - detikKalimantan
Jumat, 11 Apr 2025 08:01 WIB
Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono saat menemani Hashim Djojohadikusumo di Pulau Kelawasan, Teluk Balikpapan.
Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono saat menemani Hashim Djojohadikusumo di Pulau Kelawasan, Teluk Balikpapan. Foto: Dok. Otorita IKN
Balikpapan -

Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) resmi memulai proyek suaka orang utan di Pulau Kelawasan. Luasnya 14 hektare (ha). Wadah tersebut masih masuk dalam lingkaran Teluk Balikpapan dan ke depannya akan ditingkatkan menjadi kawasan lindung.

Dalam pembangunan suaka bagi orang utan tersebut, Otorita IKN tak sendiri. Ada keterlibatan Kementerian Kehutanan dan Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD). Keduanya resmi menegaskan komitmennya untuk pembangunan Pulau Suaka Orang Utan di Pulau Kelawasan.

"Pulau (Kelawasan) ini memiliki potensi ekologis yang kaya dengan keanekaragaman hayati yang tinggi," ujar Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono dalam keterangan yang diterima detikKalimantan pada Jumat (11/4/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Basuki melanjutkan suaka ini akan dirancang sebagai habitat jangka panjang yang aman, lestari, dan edukatif. Terlebih bagi orang utan jantan yang mendekati usia senja atau memiliki kondisi tertentu yang membuat mereka tidak dapat kembali ke alam liar. Otorita IKN merancang sedemikan rupa fasilitas yang ada agar serupa dengan lingkungan alami.

"Tentunya untuk mendukung aktivitas alami orang utan," terangnya.

Misalnya saja, kata dia, sarana dan prasarana utama seperti shelter sebagai tempat berlindung, feeding platform untuk pemberian pakan harian yang dilengkapi dengan kolam air minum orang utan, serta feeding plus sebagai area perawan hingga pemeriksaan kesehatan satwa.

"Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya pada Yayasan Arsari Djojohadikusumo atas kegiatan lingkungan ini," imbuhnya.

Proyek Pulau Suaka Orang Utan Kelawasan tidak hanya bertujuan melestarikan satwa endemik Indonesia, tetapi juga menginspirasi kolaborasi serupa di masa mendatang. Pulau Kelawasan yang kini resmi berstatus sebagai kawasan lindung, menjadikannya simbol komitmen bersama untuk melindungi keanekaragaman hayati di tengah pembangunan ibu kota baru.

Ketua Yayasan Arsari Djojohadikusumo, Hashim Djojohadikusumo, mengungkapkan bahwa ide untuk membangun pusat suaka ini sebagai tempat suaka bagi orang utan yang sudah tua dan tidak mungkin untuk dilepasliarkan.

"Banyak orang utan dewasa yang kalau dilepasliarkan pasti mati karena cari makannya susah. Kami carikan tempat lingkungan yang nyaman bagi orang utan dewasa di alam yang terbuka, maka kita pilih Pulau Kelawasan," pungkasnya.




(des/des)
Hide Ads