Heboh Pelajar SMA Edit Foto Teman Jadi Foto Syur, Ortu Pelaku Minta Maaf

Regional

Heboh Pelajar SMA Edit Foto Teman Jadi Foto Syur, Ortu Pelaku Minta Maaf

Tim detikJabar - detikKalimantan
Selasa, 26 Agu 2025 10:00 WIB
Gambar ilustrasi soal video viral nan mesum. (Danu Damarjati/detikcom)
Foto: Gambar ilustrasi soal konten tak senonoh. (Danu Damarjati/detikcom)
Cirebon -

Sejumlah pelajar SMA di Cirebon, Jawa Barat, menggegerkan sekolahnya karena mengedit foto teman-temannya menjadi foto tak senonoh atau foto syur. Para korban, yang belum diketahui pasti jumlahnya, marah hingga orang tua mereka turun tangan. Sementara orang tua pelaku meminta maaf dan berjanji akan mendidik anaknya lebih baik.

Dilansir detikJabar, kasus ini terbongkar setelah beberapa korban berani buka suara. Sejumlah pihak terkait kemudian dipertemukan pada Senin (25/8). Pertemuan dihadiri Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Cirebon, Suwarso Budi bersama sejumlah kuasa hukum dari korban-korban maupun pihak pelaku.

Salah satu kuasa hukum, Sharmila, membeberkan sejumlah informasi terkait kasus. Pelaku mengambil foto para korban kemudian memanipulasinya dengan aplikasi edit gambar. Hasil editan itu membuat para korban seolah-olah berpose tidak senonoh, padahal foto aslinya tidak demikian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sharmila juga mengungkap bahwa jumlah pelakulebih dari satu. Masing-masing pelaku memiliki peran, mulai dari mengambil foto hingga mengedit. Yang mengedit disebutkan hanya satu orang.

"Fotonya itu diedit jadi foto syur. Yang terlibat lebih dari satu. Jadi ada yang suplai foto, ada yang mengedit," jelas Sharmila, Senin (25/8/2025).

Kekecewaan disampaikan orang tua korban. Salah seorang ibu bahkan hampir menangis ketika menyampaikan kemarahannya mewakili orang tua korban lainnya atas kasus yang menimpa anak-anak mereka.

"Kami semua keluarga korban sangat terpukul atas kejadian ini. Anak kami punya masa depan," tegasnya.

Kuasa hukum lainnya, Reza, mengatakan sejumlah korban menuntut agar pelaku diproses hukum meskipun masih di bawah umur. Hal ini supaya kasus serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.

"Karena kan ada undang-undang sistem peradilan pidana anak. Biar nanti pihak kepolisian yang menentukan. Kita semua berharap bisa mengawal kasus ini sampai para korban bisa mendapatkan keadilan," kata Reza.

Kepala DP3APPKB Kota Cirebon Suwarso Budi mengatakan pihaknya menyediakan layanan pendampingan bagi korban. Mereka juga berkoordinasi dengan kepolisian apabila keluarga ingin melayangkan laporan.

"Buat keluarga korban, kita menyediakan layanan pendampingan. Saya yakin masing-masing keluarga punya referensi. Tapi kalau memang membutuhkan, bisa menghubungi kami. Nanti kami berkoordinasi dengan sekolah. Karena memang yang terpenting itu adalah memulihkan mental anak-anak," katanya.

Sementara itu, orang tua pelaku menyampaikan permohonan maaf kepada para korban. Mereka mengaku menyesalkan perbuatan anak mereka dan mengatakan siap menerima sanksi jika diperlukan.

"Kami sekeluarga sudah merasakan apa yang telah dibuat oleh anak saya. Dan saya sepenuhnya menyadari dan siap menerima sanksi apapun yang akan kami terima," ucap ayah pelaku.

Dia juga berharap anaknya dimaafkan dan kasus ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Dia berjanji sebagai orang tua akan mendidik anaknya lebih baik.

"Adapun klarifikasi dari saya dan keluarga, saya bukan membela sebenar-benarnya anak saya, dan juga tidak membenarkan semua apa yang terjadi. Namun sebagai seorang bapak, tentunya berharap ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Itu harapan saya dan keluarga. Izinkan saya sebagai orang tua untuk bisa mendidik anak saya lebih dalam lagi, tentunya secara agama," ujarnya.

Kuasa hukum pelaku, Angga, juga menyampaikan permintaan maaf dan memohon agar kasus ini dapat diselesaikan secara damai. Dia berpendapat, sama seperti korban, pelaku juga masih memiliki harapan untuk masa depan yang lebih baik. Orang tua pelaku juga sama terpukulnya seperti orang tua korban.

"Permintaan maaf yang sedalam-dalamnya, kami mewakili dari ananda berdua. Pelaku masih anak di bawah umur, sama seperti para korban, masih sama-sama punya harapan," ujar Angga.

Baca selengkapnya di detikJabar.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Siswi SD di Temanggung Diperkosa Ayah Pacar, Diancam Foto Syur Disebar"
[Gambas:Video 20detik]
(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads