Polisi menahan tiga bersaudara yang diduga menganiaya SM (22), warga Gang Stabil, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, hingga tewas. Paman pelaku, Zainal Abidin, menjelaskan kronologi kejadian tersebut.
Mulanya, korban menggadaikan handphone (HP) kepada bibi para pelaku sebesar Rp300 ribu. Malam Minggu kemarin, SM yang dikenal dengan panggilan Otong ini menebus HP yang digadaikan itu.
"Kronologi awalnya nih masalah uang palsu (upal). Korban bernama SM alias Otong gadai HP kepada bibi tersangka, pas malam minggu korban tebus HP sebesar Rp300 ribu," cerita Zainal saat ditemui di Polresta Pontianak, Rabu (6/8/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah ditebus 300 ribu rupiah, HP diambil Otong dari bibi pelaku. Itu malam Minggu. Ternyata saat dicek siangnya, uang itu palsu. Bibi pelaku ini bercerita bahwa uang dari Otong palsu," imbuhnya.
Otong dan bibi pelaku adalah tetangga. Sehingga, cerita uang palsu ini sampai ke mana-mana. Termasuk sampailah ke telinga salah satu pelaku.
"Entah bagaimana, Selasa malam, 5 Agustus 2025, mereka bertemu di Jalan Abu Naim. Otong kemudian dibawa ke rumah salah satu pelaku," jelas Zainal.
Mereka tiba di Gang Budi Luhur, Jalan Tritura, pada Selasa (5/8) sekitar pukul 01.00 WIB. Di sana, ketiga pelaku menghajar korban. TI menendang korban, kemudian disusul FI memukul korban dari belakang. MR yang sedang main playstation (PS) spontan mengambil kipas angin lalu memukulkan ke kepala bagian belakang korban.
"Karena mereka bertiga ini sepupu (jadi saling ikut-ikutan). FI mukul dari belakang, MR tengah main PS lihat abang-abangnya langsung spontan ambil kipas angin pukulkan kepala bagian belakang," jelas Zainal.
Lepas kejadian itu, korban dibawa oleh keluarganya ke Rumah Sakit Islam Yarsi Pontianak sekira pukul 03.00 WIB. Korban kemudian mengalami kejang-kejang dan muntah pada pukul 09.00 WIB.
"Pagi hari, korban kejang-kejang muntah. Tak lama korban meninggal," kata Zainal.
Ia mengatakan, tidak ada niat pelaku menghabisi nyawa korban. Para pelaku hanya kesal saat bibinya ditipu. Apalagi bibi para pelaku tidak ada menyuruh untuk mencari korban. Karena ditakutkan hal yang tak terduga bisa terjadi.
"Bibi pelaku tidak ada menyuruh untuk mencari korban. Untuk di seberang ini (sekitar rumah bibi) memang biasa terima gadai HP dan lagi maraknya uang palsu. Jadi maksud awalnya uang palsu tersebut mau diserahkan ke Polsek Pontianak Timur untuk mengetahui siapa di balik semua ini, biar ketahuan dan Otong (korban) pun bilang sebelumnya bahwa dia disuruh orang," tutup Zainal.
Kepolisian masih mendalami motif penganiayaan dengan cara mengeroyok SM hingga tewas. Tiga bersaudara itu masih menjalani pemeriksaan di Polresta Pontianak.
"Untuk ketiga pelaku sudah diamankan di Mapolresta Pontianak untuk penyidikan lebih lanjut. Saat ini sedang menjalani pemeriksaan," kata Kasat Reskrim Polresta Pontianak Kompol Wawan Darmawan.
(bai/bai)