Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo buka suara terkait heboh oknum Satpol PP mengeroyok anggota polisi. Pihaknya membantah terjadi pengeroyokan bahkan penggunaan alat kejut listrik.
Seperti diberitakan detikSulsel, Polda Gorontalo mengungkap peristiwa dugaan pengeroyokan terhadap anggotanya tersebut. Diduga aksi ini berlanjut pada serangan oknum polisi ke kantor Satpol PP.
"Jadi tidak ada pengeroyokan Satpol PP di tempat itu yang mana korbannya polisi dikeroyok Satpol PP dan begitu juga anggota Satpol PP bawa alat kejut listrik, itu semua tidak benar tidak ada itu," ujar kuasa hukum Pemkot Gorontalo, Rauf Abdul Azis kepada detikcom, Rabu (9/7/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kronologi Versi Pemkot Gorontalo
Rauf mengatakan saat itu Satpol PP Kota Gorontalo hendak melakukan razia di kafe MNC Dulomo. Kafe itu dianggap beroperasi tidak sesuai perizinan.
"Kemarin itu Satpol PP melakukan razia mendatangi lokasi tempat kafe MNC Dulomo. Di sana itu kedapatan ada jual minuman keras dan juga ada ladies-ladies wanita malam," jelasnya.
"Setelah itu dipertanyakan oleh pihak petugas Satpol PP ternyata izinnya tempat ini sudah tidak ada, semua sudah tidak berlaku izinnya itu sudah habis tahun 2024," sambung Rauf.
Satpol PP yang berada di lokasi kemudian mengamankan minuman keras. Tak lama kemudian, datang anggota polisi yang merupakan anak dari pemilik kafe diduga hendak menghalangi penertiban.
"Di sana ini anak pemilik tempat ini yang informasinya anggota polisi dia ini menghalangi petugas Satpol PP saat melakukan razia. Dia menghalangi ini ladies-ladies dan barang bukti minuman keras yang ada di tempat itu untuk dibawa di kantor Satpol PP," tambahnya.
Rauf mengatakan, anggota Satpol PP sempat terlibat adu mulut dengan anggota polisi tersebut. Namun Rauf menyebut personel Satpol PP langsung kembali ke kantor untuk tidak memperpanjang masalah.
"Kemudian tiba-tiba rombongan daripada anak pemilik tempat (kafe) itu yang polisi ini, ternyata dia datang dengan teman-temanya yang merupakan anggota polisi dan melakukan perusakan kantor Satpol PP sampai kaca jendela kantor pecah rusak," paparnya.
Terkait video CCTV yang tampak seorang pria dipukul hingga terjatuh di antara anggota Satpol PP di lokasi, Rauf menyebut pemukulan itu belum tentu dilakukan anggota Satpol PP karena lokasi kejadian ramai warga yang berkerumun.
"Kami sudah konfirmasi yang mana di sana bukan hanya ada Satpol PP ada banyak orang kalau diperhatikan di video CCTV. Mungkin ada pemukulan tapi ini harus di cek siapa yang pukul," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, pengeroyokan terhadap Bripda DOL terjadi di depan Kafe NMC Dulomo Kota Gorontalo pada Minggu (6/7) sekitar pukul 02.00 Wita. Pengeroyokan itu membuat Bripda DOL dilarikan ke rumah sakit.
"Bripda DOL yang menjadi korban arogansi petugas Satpol PP Kota Gorontalo yang di mana kondisinya masih lemas dan merasakan sakit pada beberapa bagian badannya," ucap Dirkrimsus Polda Gorontalo Kombes Maruly Pardede dalam keterangannya, Senin (7/7).
Selengkapnya baca artikel di detikSulsel.
(bai/bai)