Cerita Gadis Singkawang Disekap 4 Bos Rental Mobil, Tangan Diborgol-Dipukuli

Cerita Gadis Singkawang Disekap 4 Bos Rental Mobil, Tangan Diborgol-Dipukuli

Ocsya Ade CP - detikKalimantan
Selasa, 20 Mei 2025 22:00 WIB
Kondisi korban penyekapan oleh pengusaha rental mobil di Singkawang.
Kondisi korban penyekapan oleh pengusaha rental mobil di Singkawang. Foto: Dok. Istimewa
Singkawang -

MA, warga Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar), dituduh terlibat dalam penggelapan mobil rental. Gadis 26 tahun itu disekap dan dianiaya 4 orang pengusaha rental mobil masih sakit dan trauma.

Kepada detikKalimantan, MA mengaku sempat diborgol kemudian dipukuli oleh para pelaku. Kekerasan itu mengakibatkan memar-memar di sekujur tubuhnya.

"Iya saya diborgol. Spontan dipukul tanpa ada alasan pakai karet kaca mobil," cerita MA, Selasa (20/5/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengaku tak mengenali orang-orang yang memukulnya. Namun, ia ingat dalam kelompok orang yang memukul ini terdapat seorang perempuan. Dari penyelidikan polisi, diketahui para pelaku merupakan anggota Buser Rentcar Nasional (BRN) Kalbar.

"Kebanyakan yang cewek yang memukul saya karena saya tidak mau kasih pin aplikasi. Tangan saya diborgol," jelasnya.

MA bercerita, awalnya dia bersama temannya, AI, hendak pergi ke salah satu ritel yang ada di dekat salah satu kos di Jalan Pelita. Tiba-tiba mereka dihadang orang tak dikenal yang langsung melakukan pemukulan dan membawanya secara paksa ke dalam mobil.

"Saya awalnya tidak tahu mau dibawa kemana," kata MA.

Selama perjalanan, kedua korban ini dipukuli hingga muka dan pahanya memar. Tangan, kaki dan kepala juga lebam. MA menyadari dia dibawa ke Kantor LIZ Rentcar di Jalan Firdaus, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, Kota Singkawang. Di sana, MA dan AI dimasukkan ke dalam kamar dan kondisi tangannya dalam keadaan terborgol.

"Saya dianiaya sepanjang jalan. Kemudian dibawa ke kamar di Kantor LIZ Rentcar. Di sana saya juga dipukul. Kepala saya dipukul, paha dan tangan," beber MA.

Keesokan harinya, sekitar pukul 13.00 WIB, MA berhasil melarikan diri dari lokasi kejadian dengan memanjat jendela lantai atas bangunan.

Ia kemudian kembali ke tempat kosnya di Kelurahan Pasiran dalam sakit dan trauma serta ketakutan atas perbuatan orang orang yang tak dikenal tersebut. MA pun bercerita kepada ibunya, yang kemudian mendatangi Polres Singkawang untuk membuat laporan. MA membantah ada keterlibatan dalam penggelapan mobil.

"Saya sama sekali tidak tahu. Kebetulan ada di situ saja," akunya.

TDW, ibu MA, meminta pelaku dihukum sesuai perbuatannya. Karena ia memastikan anaknya tidak terlibat dalam penggelapan mobil seperti yang dituduhkan.

"Saya sebagai orangtua, saya tidak terima anak saya dipukul seperti ini. Karena anak saya tidak tahu permasalahannya," tegas TDW.

Sementara keempat pelaku masih menjalani pemeriksaan secara mendalam di Polres Singkawang untuk mengungkap kemungkinan adanya korban atau tersangka baru. Hasil penyelidikan mengungkap bahwa terduga pelaku merupakan anggota yang tergabung dalam Buser Rentcar Nasional (BRN) Kalbar yang berada di Singkawang.

"Jadi, mereka yang diduga melakukan tindakan kekerasan tersebut awalnya diketahui berada di Kantor LIZ Rentcar dan langsung dilakukan penjemputan untuk dibawa ke Polres Singkawang guna pemeriksaan lebih lanjut," kata Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Bayu Suseno, Selasa (20/5/2025).




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads