Kasus penganiayaan dua anak majikan oleh asisten rumah tangga (ART) di Tanah Bumbu hingga menewaskan satu korban diduga akibat kekesalan pelaku terhadap korban. Pelaku HA mengakui jika dirinya saat itu sedang di bawah pengaruh lem fox.
"Tertusuk, karena saat itu sedang di bawah pengaruh lem fox, tidak sadar lagi," ujar HA di depan awak media, Senin (19/5/2025).
Pelaku HA menyebut saat itu sang adik tengah bermain game dengan suara ribut dan membuat pelaku kesal. Lalu datang sang kakak yang kesal karena melihat si adik diganggu. Di situ, pelaku juga menyebut si kakak masih menyuruh-nyuruhnya ketika dirinya sedang istirahat. Karena kesal, HA pun mengambil pisau di dapur dan membawanya ke kamar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian saya disuruh untuk mandi dan bersih-bersih, saya istirahat dan di situ masih disuruh-suruh," katanya.
Setelah menusuk kakak beradik itu, pelaku sempat duduk terlebih dahulu di depan rumah hingga akhirnya datang keluarga korban. Sebelum keluarga menemukan kondisi kedua korban, pelaku tancap gas melarikan diri.
Kini, pelaku mengaku menyesal atas kejadian tersebut. Ia pun ditahan di Polres Tanah Bumbu pasca diamankan kepolisian dan terancam Pasal 80 ayat (2) UU Perlindungan Anak dan Pasal 351 ayat (2) KUHP tentang penganiayaan berat.
Diketahui, sebelumnya seorang ART laki-laki berinisial HA (24) nekat menganiaya dua anak majikannya di Kelurahan Baru, Kecamatan Simpang Empat, Tanah Bumbu. Salah satu korban dinyatakan meninggal dunia usai mendapat perawatan intensif.
Kapolres Tanah Bumbu AKBP Arief Prasetya melalui Kasi Humas IPTU Jonser Sinaga menuturkan jika pelaku merupakan karyawan warung yang juga diberikan tempat tinggal di rumah tersebut.
"HA saat itu sedang beristirahat di kamarnya, merasa terganggu dengan suara ribut ia lalu keluar kamar dan menyerang korban pertama AZD (11)," ujar Jonser, Kamis (15/5/2025).
Kemudian, setelah menyerang korban menggunakan sebilah pisau HA menyeret korban menuju ruang tengah rumah. Disusul dengan kedatangan kakak korban, VP (19) yang mendengar teriakan sang adik.
Naas, saat tiba di ruang tengah VP turut diserang oleh HA menggunakan pisau yang sama. HA menusukkan pisau ke perut VP, aksi ini dilihat langsung oleh adik nomor tiga, yang langsung bersembunyi dan menelpon orang tuanya.
"Kemudian setelah itu ibu korban meminta tolong tetangga untuk mendatangi rumah, aksi pelaku baru berhenti dan pelaku melarikan diri," kata Jonsen.
Saat itu kedua korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Nahas, nyawa VP tak dapat diselamatkan. Ia dinyatakan meninggal dunia usai mendapat perawatan intensif, sedangkan sang adik AZD masih dalam pemulihan.
(des/des)