Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), masyarakat di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, di Kecamatan Krayan Selatan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), masih mengalami listrik padam.
Listrik di wilayah Long Layu dilaporkan sering padam, terutama pada jam beban puncak malam hari. Kondisi ini tidak hanya mengganggu persiapan ibadah Natal, tetapi juga menghambat pelayanan kesehatan gawat darurat.
Seorang tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas Long Layu, Gunawan, mengungkapkan kekecewaannya. Menurutnya, meskipun listrik hanya beroperasi 12 jam (pukul 18.00-06.00 Wita), pemadaman bisa terjadi berulang kali dalam satu malam.
"Masyarakat sering mengeluhkan listrik yang bisa padam sampai empat kali dalam semalam. Jika ada pasien sesak, kami butuh oksigen dan alat lain yang bergantung pada listrik. Ketika lampu mati, pelayanan jadi terhambat," ujar Gunawan kepada detikKalimantan. Rabu (10/12/2025) malam.
Tak hanya soal medis, padamnya listrik juga memutus akses komunikasi.
"Setiap listrik padam, jaringan Telkomsel ikut mati. Ini menyulitkan warga, apalagi dalam kondisi darurat," tambahnya.
Camat Krayan Selatan, Oktavianus Ramli, membenarkan kondisi krisis listrik di wilayahnya. Ia menjelaskan bahwa pemadaman kerap terjadi pada jam-jam sibuk.
"Memang benar, di Long Layu itu sering mati lampu. Biasanya dari jam 6 sore sampai jam 8 atau 9 malam itu sering drop karena beban puncak. Lewat jam 9 baru mulai stabil," jelas Oktavianus saat dihubungi, Rabu malam.
Simak Video "Video: Listrik Se-Pulau Dewata Padam Sore Ini"
(bai/bai)