Kebijakan moratorium pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) dinilai perlu ditinjau ulang. Khususnya untuk wilayah strategis di perbatasan negara seperti Kalimantan Utara, DOB dianggap penting untuk segera dibentuk.
Hal tersebut disampaikan Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Gerald Theodorus L. Toruan. Menurutnya DOB Bumi Dayak Perbatasan (Kabudaya) di Kalimantan Utara penting dibentuk sebagai pertahanan Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Moratorium yang didasarkan pada beban anggaran pusat tidak bisa dipukul rata untuk kawasan perbatasan yang menghadapi persoalan geopolitik kompleks. Ketika moratorium diterapkan tanpa pengecualian di kawasan perbatasan, kita berisiko mengabaikan dimensi kedaulatan. Bagi Kaltara yang bersinggungan langsung dengan Sabah, Malaysia, pemekaran bukan sekadar urusan administratif, melainkan kehadiran negara," ujar Gerald melalui keterangan resminya. Rabu (26/11/2025).
Gerald menyoroti posisi strategis Bumi Dayak Perbatasan (Kabudaya) sebagai "sabuk penyangga alami" di utara Kalimantan. Dengan dipindahkannya pusat pemerintahan ke IKN di Kalimantan Timur, maka wilayah utara menjadi perimeter atau ring pertama pertahanan dari ancaman asing.
"Jika melihat data kerentanan pertahanan saat ini. Satuan TNI terdekat, Kodam VI/Mulawarman, berpusat di Balikpapan yang berjarak sekitar 922 km dari perbatasan utara via jalur darat," bebernya
"Jika terjadi serangan mendadak atau eskalasi ancaman dari utara, mobilisasi pasukan akan memakan waktu panjang. Meski pemerintah telah membentuk Batalyon Teritorial Pembangunan di Nunukan, itu belum cukup menutup celah kerawanan di wilayah seluas ini," timpalnya.
Pembentukan DOB Kabudaya dinilai akan memperpendek rentang kendali komando, memudahkan koordinasi TNI-Polri, serta memperkuat logistik pengamanan perbatasan.
Simak Video "Video: Pangdam Mulawarman Bicara Penyebab Anggota TNI Serang Mapolres Tarakan"
(bai/bai)