Belasan gubernur mendatangi Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk menyampaikan keberatan atas pemotongan transfer ke daerah (TKD). Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (pemda) untuk tidak pesimis lebih dulu. Dia membandingkan kondisi saat ini dengan COVID-19 dan menurutnya saat itu pemerintah dapat tetap berjalan.
Dilansir detikNews, pemda tengah diminta melakukan efisiensi belanja imbas pemotongan TKD. Tito mengingatkan bahwa saat pandemi COVID-19, semua pemerintahan baik pusat maupun daerah juga melakukan efisiensi.
"Dulu waktu COVID kita pernah WFO cuma 25 persen, tapi pemerintahan tetap jalan. Anggaran juga dipotong besar-besaran, tapi bisa kok kita efisien," ujar Tito dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Jakarta Barat, Kamis (9/10/2025).
Sebelum kepala daerah mengeluh soal penurunan transfer fiskal dari pusat, Tito meminta mereka terlebih dahulu melakukan simulasi efisiensi anggaran. Menurutnya, ada banyak pos belanja di daerah yang masih bisa dikurangi tanpa mengganggu pelayanan publik. Misalnya perjalanan dinas.
"Jangan langsung reaktif lihat angka turun, exercise dulu. Lihat pos-pos belanja birokrasi, rapat, perjalanan dinas, makan-minum. Banyak yang sebenarnya bisa dikurangi tanpa ganggu kinerja. ... Itu anggarannya kadang-kadang, mohon maaf, berlebihan. Ini harus dikurangi," jelasnya mencontohkan.
Tito kembali mengingatkan pada masa pandemi, pemerintah pusat juga mengalami pemotongan anggaran hingga 50 persen di beberapa kementerian. Namun, dia mengklaim pemerintah saat itu tetap fokus pada pemulihan ekonomi dan penanganan kesehatan.
"Kita semua bisa waktu itu. Jadi jangan pesimis dulu," lanjutnya.
Meski ada pemotongan fiskal, Tito mengingatkan pemda agar tidak mengorbankan belanja publik seperti pendidikan dan kesehatan. Pos wajib seperti BOS, DAK nonfisik, dan operasional fasilitas kesehatan harus tetap seperti semula. Tito juga mengatakan akan membuka ruang dialog agar pemda lebih mudah menyusun anggaran usai efisiensi.
"Yang penting efisien dulu, tepat sasaran. Kalau setelah simulasi ternyata benar-benar berat, baru sampaikan ke kami. Kita akan buka ruang dialog," lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) mendatangi Kementerian Keuangan untuk bertemu Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Sebanyak 18 gubernur hadir langsung, 15 daerah diwakili, dan 5 daerah tidak hadir.
Baca selengkapnya di sini.
Simak Video "Strategi Kemendagri Menjaga Napas Asta Cita"
(des/des)