Warga-Sopir Truk Cekcok Imbas Blokade Akses Limbah PT PRI Tarakan

Warga-Sopir Truk Cekcok Imbas Blokade Akses Limbah PT PRI Tarakan

Oktavian Balang - detikKalimantan
Kamis, 02 Okt 2025 19:15 WIB
Antrean truk di pintu masuk akses pembuangan limbah PT PRI Tarakan.
Antrean truk di pintu masuk akses pembuangan limbah PT PRI Tarakan. Foto: Oktavian Balang/detikKalimantan
Tarakan -

Aksi blokade akses ke jalur pembuangan limbah PT Phoenix Resources Indonesia (PT PRI) di Belalung, Tarakan Utara, masih berlanjut hingga Kamis (2/10/2025) sore. Situasi pun memanas dan berujung pada cekcok antara sopir truk dengan warga.

Pantauan detikKalimantan di lokasi, puluhan truk pengangkut tanah tampak mengantre hingga ratusan meter. Aktivitas penimbunan lumpuh total lantaran jalur yang biasa mereka lalui ditutup rapat oleh warga menggunakan portal seadanya.

Para sopir truk, yang merasa dirugikan, mendesak pemilik jalan untuk segera membuka akses. Mereka memarkirkan kendaraannya tak jauh dari blokade sebagai bentuk protes. Di sisi lain, warga bersikeras mempertahankan hak atas tanah milik mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketegangan memuncak saat salah seorang sopir truk, Salim Sandy, meluapkan keluhannya di tengah kerumunan. Ia menyatakan bahwa aksi blokade ini telah melumpuhkan sumber mata pencahariannya, di tengah himpitan ekonomi yang semakin sulit.

"Ini soal perut, kami juga memiliki sejumlah kepala yang harus diberi makan," kesalnya.

Salim dan rekan-rekannya berpendapat bahwa mereka turut berkontribusi dalam pembangunan jalan tersebut. Menurutnya, jalan itu dulunya kecil sebelum mereka ikut membantu menimbunnya.

"Dulu jalanan kecil, kami ada bantu menimbun jalanan ini. Setidaknya kami ada berkontribusi terhadap jalan tersebut," ungkapnya.

Ia merinci, dalam kondisi normal, dirinya bisa mendapatkan 13 rit dalam sehari, yang dikerjakan sejak pukul 08.00 hingga 21.00 Wita, dengan omzet mencapai Rp 1.950.000. Dari jumlah itu, ia harus mengeluarkan Rp 350.000 untuk bahan bakar.

"Kalau sampai jam sembilan itu terhitung lembur," tambahnya.

Ia berharap warga bisa memberikan toleransi waktu agar para sopir bisa kembali bekerja demi menafkahi keluarga mereka.

Sementara itu, dari pihak warga, Jennifer, tak kuasa menahan emosinya mendengar kalimat yang ia anggap provokatif dari para sopir. Ia menilai para sopir tidak memahami akar permasalahan yang sebenarnya.

"Ini jalanan masyarakat, bukan jalanan pemerintah, kalian tidak tau apa-apa soal jalan ini," serunya dengan nada tinggi.

Jennifer menganggap para sopir salah sasaran dalam melayangkan protes. Menurutnya, pihak yang seharusnya didesak adalah manajemen PT PRI, bukan masyarakat.

"Kalian salah sasaran, seharusnya kalian yang menekan perusahaan, bukan kami," tegasnya.

Di tengah situasi yang memanas, pihak kepolisian berupaya menengahi. Kapolsek Tarakan Utara, Ipda Gazy Prima Daffa, yang berada di lokasi, menjelaskan bahwa upaya mediasi antara warga dan perusahaan berjalan sangat alot dan kembali menemui jalan buntu.

"Sikap penolakan itu dilanjutkan dengan kembali ke titik kumpul masyarakat dan tetap bersikeras menutup jalan, tanpa menghiraukan dampaknya. Kami hanya mencoba menengahi saja," ujar Ipda Gazy.

Terkait potensi laporan polisi atas penutupan jalan, Kapolsek mengaku belum menerima laporan resmi baik dari pihak PT PRI maupun perwakilan sopir truk.

"Benar, hingga saat ini jalanan masih ditutup. Namun soal laporan resmi, saya belum menerima adanya laporan," jelasnya.

Pihak kepolisian, lanjutnya, terus melakukan tindakan preventif untuk mencegah terjadinya gesekan fisik antara kedua kelompok. Sejumlah personel disiagakan di lokasi untuk meredam potensi konflik.

"Satu sisi, sopir truk melakukan protes karena kemarin sudah tidak kerja, jangan sampai hari ini mereka tidak ngeret lagi. Agar tidak terjadi ricuh, kami turunkan personel. Tidak ada yang kami bela, polisi berada di pihak netral," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Pangdam Mulawarman Bicara Penyebab Anggota TNI Serang Mapolres Tarakan"
[Gambas:Video 20detik]
(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads