Sejarah RRI Samarinda yang Masih Mengudara Hingga Kini

Sejarah RRI Samarinda yang Masih Mengudara Hingga Kini

Nadhifa Aurellia Wirawan - detikKalimantan
Senin, 08 Sep 2025 22:01 WIB
Gedung RRI Samarinda. Foto: rri.co.id
Gedung RRI Samarinda. Foto: rri.co.id
Samarinda -

Jika menengok perjalanan panjang penyiaran di Kalimantan Timur, nama Radio Republik Indonesia (RRI) Samarinda tidak bisa dilepaskan dari sejarahnya. Stasiun ini jadi pilar pemancar informasi aktual bagi masyarakat Samarinda sejak puluhan tahun lalu.

Seiring dengan peningkatan teknologi, jumlah personel yang semula hanya terdiri dari puluhan orang pun bertambah pesat. Hingga akhirnya tercatat ada lebih dari seratus tenaga kerja yang mengabdi di RRI Samarinda. Bagaimana jejak perjalanannya?

Sejarah Singkat RRI Samarinda

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RRI Samarinda resmi berdiri pada 20 Mei 1954. Kala itu, peralatan yang digunakan masih sederhana, bahkan pemancar yang pertama kali dipakai hanya berdaya 250 watt.

Meski terbatas, semangat RRI begitu besar untuk menghadirkan siaran radio yang dapat menjangkau masyarakat luas di Samarinda dan sekitarnya. Tokoh penting yang berperan besar dalam pendirian stasiun ini adalah Sambas Wirahadikusuma, sosok yang menjadi pemimpin pertama RRI Samarinda.

Kehadirannya menandai dimulainya sebuah babak baru dalam dunia penyiaran di Kalimantan Timur, dengan adanya radio sebagai media utama untuk menyampaikan berita, informasi, hingga hiburan kepada masyarakat.

Pada tahun 1959, kekuatan pemancar yang semula hanya 250 watt ditingkatkan menjadi 1.000 watt, lalu kembali diperbesar menjadi 7.500 watt pada 1963. Perkembangan itu tidak berhenti di sana, sebab stasiun ini kemudian dilengkapi dengan pemancar MW berdaya 10 kW, SW 50 kW, serta sejumlah pemancar FM untuk memperluas jangkauan siaran.

Gedung pertama RRI Samarinda berada di Jalan Tirta Kencana Nomor 1, Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Ulu yang masih berstatus izin pakai dari Bupati Kutai pada masa itu.

Pada tahun 1976, RRI Samarinda pindah ke Jalan M Yamin Nomor 8, Kelurahan Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda. Gedung ini menjadi saksi sejarah perjalanan radio di daerah Samarinda, mulai dari siaran dengan keterbatasan hingga berkembang menjadi stasiun yang modern seperti sekarang.

Tidak hanya menjadi kantor siaran, RRI Samarinda juga berfungsi sebagai ruang publik. Pada 26 Juni 2024, Penjabat Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik meresmikan Gedung Auditorium LPP RRI Samarinda. Namun sebenarnya, gedung tersebut sudah dibuka sejak 31 Januari 2024 oleh Direktur Utama RRI, I. Hendrasmo

Kehadiran auditorium ini menambah fasilitas baru yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan seni, budaya, dan berbagai acara kemasyarakatan, sekaligus memperkuat peran RRI sebagai pusat interaksi masyarakat.

Gedung auditorium ini kemudian dipakai untuk kegiatan nasional seperti Bintang Radio dan persiapan Musabaqah Tilawatil Quran ke-30, yang diikuti Samarinda bersama IKN sebagai tuan rumah pada September 2024.

Filosofi Tri Prasetya RRI

Seperti yang dijelaskan pada laman resmi RRI Regional Samarinda, stasiun ini tidak hanya berfungsi sebagai media penyiaran, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan melalui Tri Prasetya RRI. Piagam ini merupakan tiga tekad kebaktian para awak RRI dalam menjalankan tugas penyiaran.

Isi dari Tri Prasetya tersebut menegaskan bahwa awak RRI berjanji akan menjaga alat siaran agar tidak disalahgunakan, mengutamakan keamanan informasi, serta memperkuat peran RRI sebagai media pemersatu bangsa. Filosofi ini menjadi pondasi yang terus dijaga hingga sekarang.

Program Siaran Kebanggaan RRI Samarinda

RRI Samarinda memiliki berbagai program siaran yang terbagi dalam beberapa kanal, yakni Pro 1, Pro 2, Pro 3, dan Pro 4.

Pro 1 biasanya menghadirkan informasi lokal dan layanan masyarakat, sementara Pro 2 lebih banyak menyajikan hiburan, musik, serta program yang disukai Gen Z.

Pro 3 fokus pada berita nasional dan internasional, dan terakhir ada Pro 4 yang menampilkan konten-konten budaya dan edukasi.

Pada 11 September 2014 yang bertepatan dengan HUT RRI ke-69, RRI Samarinda naik status dari Satuan Kerja (Satker) Tipe C menjadi Satker Tipe B. Sekaligus hadir Program 4 yang khusus menyajikan konten budaya Kalimantan Timur sejak Januari 2015.

Seiring perkembangan teknologi, RRI Samarinda terus berinovasi melalui aplikasi RRI Play Go diluncurkan untuk masyarakat Samarinda. Gunanya agar bisa menikmati siaran RRI kapan saja dan di mana saja. Aplikasi ini menghadirkan layanan live streaming dari seluruh stasiun RRI di Indonesia, termasuk Samarinda.

Halaman 2 dari 2
(aau/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads