Jasad 8 Korban Jatuhnya Helikopter BK117-D3 Dievakuasi, Tinggal Identifikasi

Round-up

Jasad 8 Korban Jatuhnya Helikopter BK117-D3 Dievakuasi, Tinggal Identifikasi

Tim detikKalimantan - detikKalimantan
Jumat, 05 Sep 2025 06:00 WIB
Evakuasi jenazah korban helikopter jatuh di Tanah Bumbu.
Evakuasi jenazah korban helikopter jatuh di Tanah Bumbu/Foto: Khairun Nisa/detikKalimantan
Tanah Bumbu -

Helikopter BK117-D3 yang jatuh di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan ditemukan pada Rabu (3/9/2025). Jasad delapan korban sudah dievakuasi dan akan diidentifikasi.

"Tim SRU Darat Alpha Team yang dipimpin oleh Adi Maulana (Koordinator Pos SAR Kotabaru) berhasil menemukan reruntuhan badan helikopter di koordinat 03° 5'6" S - 115° 37'39.07" E, sekitar 700 meter dari titik koordinat yang sebelumnya diberikan oleh KNKT," kata Direktur Operasi Basarnas Laksamana Bramantyo saat jumpa pers, Rabu (3/9).

Namun, proses evakuasi jasad korban sempat mengalami berbagai kendala. Jasad korban yang pertama kali ditemukan dievakuasi pada Rabu, sementara korban lainnya Kamis (4/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kesulitannya itu adalah medan dan cuaca, karena di sana medannya terjal, curam kemudian juga cuaca hujan," ungkap Bramantyo, Kamis (4/9).

Jenazah semua korban dibawa ke RS Bhayangkara Banjarmasin untuk proses identifikasi. "Ada beberapa jasad yang tidak utuh," imbuhnya.

Kabiddokkes Polda Kalsel, Kombes Muhammad El Yandiko menyebut pihaknya sudah menyiapkan Pos Distater Victim Identification (DVI), untuk proses identifikasi korban.

"Nantinya akan dilakukan proses ante mortem untuk identifikasi para korban. Yaitu dengan mengumpulkan informasi mengenai para korban," ujar Yandiko saat dihubungi detikKalimantan, Kamis (4/9).

Selain itu, ada Post Rekonsiliasi yang akan membandingkan atau mencocokkan data ante mortem korban. "Seluruh rangkaian ini adalah rangkaian identifikasi, ada data awal, data korban dan data pencocok," imbuhnya.

Dalam proses identifikasi, informasi korban dari pihak keluarga atau sumber lain sangat dibutuhkan. Informasi korban meliputi ciri fisik, rekam medis, sidik jari atau DNA korban.

Sebab, kecelakaan yang dialami para korban bukanlah kecelakaan ringan. Maka dari itu, diperlukan metode khusus dalam penanganannya.

"Saya belum melihat foto korban, jadi belum bisa memastikan kondisinya. Namun dari kejadian itu kita memprediksi kondisi korban itu mulai dari kerusakan sedang hingga berat," ungkapnya.

Untuk diketahui, Helikopter BK117-D3 milik Eastindo Air itu hilang kontak saat terbang dari Bandara Gusti Syamsir Alam Kotabaru menuju Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya pada Senin (1/9/2025). Saat itu, helikopter tersebut diketahui berada di ketinggian 3.000 kaki.

Berdasarkan laporan awal dari AirNav Banjarmasin, titik helikopter hilang kontak berada sekitar Air Terjun Mandin Damar, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, dengan koordinat 3°06'54.58" S - 115°41'21.62" E.

Helikopter tersebut mengangkut delapan orang termasuk pilot dan teknisi. Mereka adalah Capt Haryanto, Eng Hendra, Mark Werren, Yudi Febrian, Andys Rissa Pasulu, Santha Kumar, Claudine Quito, dan Iboy Irfan Rosa.




(sun/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads