Dua anggota DPR dari fraksi Partai NasDem memberikan pendapat yang memancing amarah rakyat Indonesia. Keduanya ialah Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni dan Anggota Komisi IX DPR, Nafa Urbach yang kini dinonaktifkan oleh partainya.
Statement keduanya di publik, menjadi salah satu dari sekian banyak akumulasi kemarahan masyarakat yang membuat demonstrasi hingga kericuhan terjadi di pekan akhir bulan Agustus 2025.
Bermula dari amarah warga karena anggota DPR bakal mendapat tunjangan dengan nominal yang fantastis. Nafa Urbach kemudian dalam siaran langsung di media sosialnya, menjawab pertanyaan netizen soal tunjangan DPR RI termasuk rumah.
"Iya itu tadi, itu tuh bukan kenaikan, itu kompensasi untuk rumah jabatan. Ya, kan, rumah jabatan yang sekarang ini sudah tidak ada lagi. Jadi, rumah jabatan itu kan sekarang rumah-rumahnya itu sudah dikembalikan ke pemerintah. Jadi sekarang itu mendapat kompensasi untuk kontrak. Jadi anggota Dewan itu kan, gak orang Jakarta semuanya guys. Itu kan dari seluruh pelosok Indonesia gitu. Jadi gak semuanya punya rumah di Jakarta gitu," kata Nafa Urbach dalam live-nya yang banyak diunggah ulang di dunia maya.
"Banyak sekali anggota Dewan yang dari luar kota, maka dari itu banyak sekali anggota dewan yang kontrak di dekat senayan supaya memudahkan mereka untuk ke DPR, ke kantor. Saya saja yang tinggal di Bintaro itu macetnya luar biasa, ini sudah setengah jam di perjalanan masih macet," sambungnya.
Banyak netizen menilai pendapat yang diucapkan oleh Nafa Urbach tidak pas dengan kondisi rakyat Indonesia. Banyak netizen adu nasib dan membandingkan kondisi Nafa Urbach.
Kemudian ramai di media sosial seruan untuk membubarkan DPR. Namun alih-alih direspon dengan baik, Ahmad Sahroni malah menganggap orang yang menyerukan pembubaran DPR itu adalah orang tolol.
"Orang yang cuman mental bilang bubarin DPR, itu adalah orang tolol sedunia," kata Sahroni usai Kunjungan Kerja (Kunker) di Polda Sumut, Jumat (22/8/2025).
Namun demikian, dia mengaku tidak masalah jika masyarakat mengkritik, bahkan mencaci maki. Dia hanya berpesan agar hal tersebut tidak perlu berlebihan karena bisa merusak mental.
Dua nama anggota DPR tersebut sebetulnya hanya segelintir dari banyaknya nama yang dapat sorotan warga. Banyak yang merasa sakit hati karena perkataan nirempati dari para wakil rakyat.
Amarah pun menjadi-jadi, demo di mana-mana, bahkan rumah Ahmad Saroni kemudian disatroni penjarah. Akhirnya di tengah polemik, Partai NasDem menonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach.
Keduanya dinonaktifkan gara-gara menyampaikan ucapan yang dianggap mencederai perasaan rakyat. Hal itu disampaikan dalam siaran pers Partai NasDem yang ditandatangani Ketum NasDem Surya Paloh dan Sekjen NasDem Hermawi Taslim. Surat itu dikeluarkan hari ini, Minggu (31/8/2025).
"Bahwa atas pertimbangan hal-hal tersebut di atas dengan ini DPP Partai NasDem menyatakan terhitung sejak hari Senin, 1 September 2025, DPP Partai NasDem menonaktifkan saudara Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem," demikian isi surat itu.
Anggota DPR dari F-NasDem Charles Meikyansah membenarkan surat itu. Dia membenarkan isi surat penonaktifan Sahroni itu.
"Iya benar," ujar Charles yang juga Ketua DPP NasDem tersebut.
NasDem sebelumnya sudah lebih dulu mencopot Ahmad Sahroni dari jabatan Wakil Ketua Komisi III DPR. Surat itu bernomor F.NasDem.758/DPR-RI/VIII/2025. Sahroni kemudian ditempatkan sebagai Anggota Komisi I DPR. Sementara, Nafa Urbach merupakan Bendahara Fraksi NasDem di DPR RI. Dia duduk di Komisi IX DPR.
Simak Video "Video Partai NasDem Nonaktifkan Ahmad Sahroni-Nafa Urbach dari DPR"
(aau/aau)