Maulid Nabi merupakan peringatan hari kelahiran Rasulullah SAW, yang dalam kalender Hijriah diperingati setiap tahunnya pada tanggal 12 Rabiulawal. Tanggal tersebut jatuh pada Jumat, 5 September 2025 dan ditetapkan sebagai hari libur nasional.
Peringatan Maulid Nabi berkaitan dengan mengingat hari kelahiran, mukjizat, dan mengetahui akhlak Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW setiap tahunnya bertujuan untuk mengenang perjuangan Rasulullah SAW semasa hidupnya.
Sebagai tauladan, kita sudah semestinya meneladani Nabi Muhammad. Lalu apa saja amalan yang bisa kita lakukan dalam hari baik ini?
Baca juga: Bolehkah Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW? |
5 Amalan yang Bisa Dilakukan Menyambut Maulid Nabi
Meski tidak ada dalil yang menyebut secara eksplisit terkait perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, dalam surah Ali Imran ayat 31 Allah SWT memerintahkan manusia untuk mencintai dan mengikuti sang rasul. Berikut bunyinya:
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ٣١
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon, Prof KH Yahya Zainul Ma'arif atau akrab disapa Buya Yahya, menjelaskan bahwa peringatan Maulid Nabi bertujuan agar umat muslim semakin cinta dengan baginda Nabi. Orang yang merayakan Maulid Nabi harus dengan jelas mengangkat syiar, membesarkan, mengagungkan, dan mengenalkan umat Islam dengan Nabi Muhammad.
"Dan ini dianjurkan. Hal ini dimulai dengan kegembiraan kita dengan hadirnya rasulullah, cukup ikuti saja sesuai tujuannya. Harus senang meneladani nabi Muhammad, bersyukur karena Allah SWT mengutus nabi yang agung dari bagian kita. Pengagungan kita caranya banyak, ada membuat buku tentang Rasulullah, mengadakan perkumpulan untuk diingatkan pikiran mereka pada manusia agung, disertai acara yang disertai kegembiraan," kata Buya Yahya dalam kanal Al Bahjah TV.
"Inilah Makna Maulid Nabi, tidak lebih dari itu. Mencintai Rasul adalah kewajiban, tanamkan kecintaan pada rasul dengan bermacam cara, salah satunya mengadakan gebyar tahunan. Tapi kemudian jika ada contoh kelompok sesat merayakan maulid nabi, ya dengan begini bukan serta merta perayaan maulid nabi jadi sesat," sambungnya.
Simak Video "Video: 61 Perahu Hias Tradisional Rayakan Maulid di Maros"
(aau/aau)