BPBD Kalbar Siap Ganti Rugi Kerusakan akibat Helikopter Pemadam Karhutla

BPBD Kalbar Siap Ganti Rugi Kerusakan akibat Helikopter Pemadam Karhutla

Ocsya Ade CP - detikKalimantan
Kamis, 31 Jul 2025 16:01 WIB
Bangunan warga rusak kena angin dari baling-baling helikopter.
Rumah warga rusak terkena tiupan angin helikopter BPBD Kalbar. Foto: Dok. Istimewa
Kubu Raya -

Tiupan angin dari helikopter pemadam kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar) merusak sejumlah bangunan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar siap mengganti rugi kerusakan tersebut.

Kerusakan terjadi ketika helikopter water bombing mengambil air di sungai kawasan Desa Durian, Kecamatan Sungai Ambawang, Kubu Raya pada Rabu (30/7) sekira pukul 15.30 WIB. Tiupan angin yang sangat kencang juga membuat sejumlah orang luka-luka.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kalbar, Novel Umar menyatakan, pihaknya akan bersilaturahmi terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi kerusakannya. BPBD juga siap memberikan ganti rugi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang pasti hari ini juga kita akan menuju ke lokasi untuk berkomunikasi serta jalin silaturahmi. Jika perlu ganti rugi kami siap untuk melakukannya. Ganti ruginya nanti kita lihat seperti apa pada saat sudah bersilaturahmi ke lokasi," kata Umar kepada wartawan, Kamis (31/7/2025).

Dari kejadian ini, ia meminta agar pilot lebih berhati-hati lagi saat mengambil air untuk water bombing. Agar hal seperti ini tidak terjadi lagi.

"Itu musibah ya, itu sebenarnya kejadian yang tidak kita harapkan. Ini sebagai pengalaman untuk pihak helikopter semoga berhati-hati untuk mengambil air," ujarnya.

Bupati Kubu Raya Sujiwo menambahkan, pihak korban jangan khawatir karena kerusakan yang terjadi akan ditanggung oleh BPBD Kalbar.

Ia mengatakan, pilot helikopter tersebut sedang melakukan misi yang mulia yaitu melakukan pengeboman air atau water bombing untuk memadamkan api karena api yang membara di kawasan lahan tersebut yang tidak bisa ditempuh jalur roda empat ataupun roda dua.

"Dengan cara itu merupakan satu-satunya upaya yang dilakukan untuk pemadaman. Masyarakat harus bisa memahami ini merupakan kegiatan sosial yang sangat mulia. Tapi dari BPBD Kalbar akan bertanggung jawab untuk memberikan perhatian kepada warga yang tertimpa kuatnya tekanan baling-baling tersebut," kata Sujiwo.

Menurut dia, kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bagaimana mengambil titik air supaya tidak menimbulkan dampak ke masyarakat.

"Saya yakin pihak dari pilotnya sendiri sudah tahu titik mana yang harus diambil airnya itu. Tapi ini tetap jadi pelajaran," ucapnya.

Angin kipas helikopter water bombing tak hanya merusak bangunan, tapi juga melukai anak dari pemilik bangunan tersebut.

Angin kipas helikopter tersebut membuat bangunan yang dijadikan garasi kapal kayu milik warga roboh. Atap-atap bangunan juga ikut berterbangan. Akibatnya, puing-puing bangunan yang tertiup angin itu menimpa anak pemilik bangunan hingga menyebabkan beberapa luka ringan.

"Waktu itu anak saya lagi main di sekitar rumah. Kemudian ada helikopter datang ambil air. Posisinya terlalu dekat dengan rumah kami. Tiba-tiba bangunan ini langsung ambruk terkena anginnya. Anak saya tertimpa dan luka ringan," jelas Desi Natalia, pemilik bangunan, Kamis (31/7/2025).




(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads