Ada Pabrik Lalat di AS, Mau Dikirim Buat Misi Lawan Belatung

Ada Pabrik Lalat di AS, Mau Dikirim Buat Misi Lawan Belatung

Fino Yurio Kristo - detikKalimantan
Senin, 28 Jul 2025 07:01 WIB
cara mengusir lalat
Ilustrasi lalat. Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Amerika Serikat bersiap membuat 'pabrik' yang menghasilkan miliaran lalat. Lalat yang dikembangbiakkan itu akan dikirim dalam misi melawan belatung pemakan daging yang mengancam hewan ternak.

Lalat-lalat itu akan dibuang dari pesawat di atas Meksiko dan Texas selatan. Di kawasan tersebut terdapat serangga yang dapat merusak industri daging sapi, memusnahkan satwa liar, dan membunuh hewan peliharaan.

"Ini teknologi yang sangat bagus," kata Edwin Burgess, asisten profesor Universitas Florida ahli parasit hewan, dikutip detikInet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini berkaitan dengan adanya wabah cacing sekrup Dunia Baru (new world screworm), yaitu bentuk larva dari lalat yang bersarang di luka hewan berdarah panas dan memakannya hidup-hidup dengan perlahan.

Wabah itu sebenarnya sudah ada sejak lama, tapi sejak 20 tahun lalu sudah tidak ditemukan kasus. Namun sejak awal 2023, mulai muncul kasus di Panama, Kosta Rika, Nikaragua, Honduras, Guatemala, Belize, dan El Salvador.

Cacing sekrup Dunia Baru merupakan larva parasit dari spesies lalat hijau biru metalik yang disebut Cochliomyia hominivorax. Yang membahayakan adalah mereka memakan daging hewan hidup, bukan yang mati.

Belatung pemakan daging ini menyerang sebagian besar hewan berdarah panas, termasuk kuda dan sapi. Mereka juga diketahui menginfeksi hewan peliharaan dan bahkan manusia dalam kasus yang jarang terjadi.

"Setelah kawin, lalat betina menemukan inang hidup, hinggap di lukanya, dan akan bertelur hingga 200 hingga 300 butir. Setelah 12 hingga 24 jam, semua telur menetas, dan mereka segera mulai menggali dan memakan jaringan hewan, menyebabkan terbentuknya luka yang sangat, sangat besar," cetus Dr. Phillip Kaufman, pakar di Texas A&M University yang dikutip detikINET dari CNN.

Selengkapnya baca di detikinet.




(fyk/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads