Segini Ukuran Ular Terkecil di Dunia yang Sempat Menghilang

Segini Ukuran Ular Terkecil di Dunia yang Sempat Menghilang

Fino Yurio Kristo - detikKalimantan
Kamis, 24 Jul 2025 20:00 WIB
Ular terkecil dunia
Foto: IFL Science
Balikpapan -

Para peneliti berhasil menemukan kembali spesies ular mungil yang ukurannya sangat kecil hingga koin terlihat jauh lebih besar di sampingnya. Dikutip detikInet dari IFLScience ular tersebut adalah ular benang Barbados (Tetracheilostoma carlae).

Ular ini dikenal sebagai ular terkecil di dunia dengan panjang tubuh hanya sekitar 9-10 sentimeter ketika dewasa. Ular berukuran sangat kecil ini kemudian kembali ditemukan di bawah batu di wilayah tengah Barbados saat dilakukan survei pada Maret 2025.

Selama dua dekade terakhir, keberadaan ular benang Barbados tidak terlacak oleh dunia ilmiah. Spesies ini sempat masuk dalam daftar global berisi 4.800 jenis tumbuhan, hewan, dan jamur yang dinyatakan hilang oleh inisiatif Re:wild Search for Lost Species.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penemuan ulang ini terjadi saat Kementerian Lingkungan Hidup Barbados sedang melakukan pencarian intensif selama lebih dari satu tahun, sebagai bagian dari proyek pelestarian reptil.

Sebelumnya, keberadaannya sulit dikenali karena sangat mirip dengan ular buta Brahminy, spesies asing yang telah menyebar di Barbados. Perbedaan antara keduanya sangat tipis hingga butuh kaca pembesar untuk memastikan identitasnya.

Kini, kehadiran ular benang Barbados telah dipastikan kembali. Spesies ini diketahui hidup di dalam sarang rayap dan memiliki cairan khusus yang berfungsi untuk menyamarkan keberadaan mereka, sehingga rayap tidak menyerang.

"Jika hewan yang lebih besar tak terlihat cukup lama hingga dianggap hilang, dalam pikiran saya makin kecil harapan hewan itu masih ada," kata Connor Blades, Konsultan Proyek Teknis di Kementerian Lingkungan Hidup dalam laman tersebut.

"Hewan lebih kecil, terutama seukuran ular benang, memang sulit ditemukan. Hilangnya hewan itu mungkin lebih kecil kemungkinannya karena sudah punah, dan lebih mungkin karena mereka sangat tersembunyi atau lebih sedikit orang yang mencarinya," tambah dia.

"Karena sangat kecil, mereka sangat sulit dipelajari tanpa membahayakannya, jadi masih banyak yang belum kita ketahui tentang preferensi habitat atau demografi mereka. Ukurannya juga mempersulit identifikasi, terutama karena ada spesies lain yang tampak serupa, ular buta brahmana, di pulau itu. Identifikasi hewan ini harus dilakukan langsung oleh ahli," lanjutnya.

Namun, kita sudah mengetahui cara berburu ular benang yang cerdik. Mereka memakan semut dan rayap, tinggal di sarang rayap dan mengeluarkan sekresi yang pada dasarnya mengelabui rayap agar tidak menyerang mereka.




(aau/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads