Pekerjaan yang Terancam Punah Ditelan AI Menurut Pembuat ChatGPT

Internasional

Pekerjaan yang Terancam Punah Ditelan AI Menurut Pembuat ChatGPT

Fino Yurio Kristo - detikKalimantan
Kamis, 24 Jul 2025 13:30 WIB
SAN FRANCISCO, CALIFORNIA - OCTOBER 03: OpenAI Co-Founder & CEO Sam Altman speaks onstage during TechCrunch Disrupt San Francisco 2019 at Moscone Convention Center on October 03, 2019 in San Francisco, California. (Photo by Steve Jennings/Getty Images for TechCrunch)
Potret Sam Altman/Foto: (Steve Jennings/Getty Images for TechCrunch)
Balikpapan -

Sam Altman merupakan CEO Open AI, perusahaan yang membuat ChatGPT. Ia mengungkap visi masa depan AI alias kecerdasan buatan.

Menurut Sam, AI akan mendominasi, berdampak pada pekerjaan, presiden menuruti rekomendasi ChatGPT, dan negara-negara menggunakan AI sebagai senjata pemusnah massal.

Saat berbicara di konferensi Capital Framework for Large Banks di Washington, Sam mengatakan kategori pekerjaan tertentu akan sepenuhnya dihilangkan oleh kemajuan AI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beberapa area saya pikir benar-benar hilang," katanya seperti dikutip detikInet dari Guardian.

Ia mencontohkan pekerjaan customer support atau dukungan konsumen mungkin akan sepenuhnya digantikan oleh AI. Pendiri OpenAI ini menilai transformasi layanan pelanggan ke AI sebenarnya sudah tuntas. Orang bisa sepenuhnya dilayani AI jika ingin mendapatkan bantuan tertentu.

"Sekarang Anda menelepon dan AI menjawab. Ia seperti orang yang sangat cerdas dan cakap. Ia dapat melakukan semua yang dapat dilakukan agen dukungan pelanggan mana pun di perusahaan. Ia tak membuat kesalahan. Ia sangat cepat," cetusnya.

Sam kemudian beralih ke layanan kesehatan. Menurutnya, kemampuan diagnostik AI telah melampaui dokter manusia, tapi AI tidak akan menjadi satu-satunya penyedia layanan kesehatan.

"Omong-omong ChatGPT saat ini, sebagian besar waktu, dapat memberi Anda lebih baik, seperti ahli diagnosa yang lebih baik dari kebanyakan dokter di dunia. Namun orang-orang masih pergi ke dokter, saya benar-benar tidak ingin mempercayakan nasib medis saya kepada ChatGPT tanpa dokter manusia," ujarnya.

Ia melanjutkan, salah satu kekhawatiran terbesarnya adalah kemampuan destruktif AI yang berkembang pesat. Satu skenario yang membuatnya cemas adalah negara musuh menggunakan senjata-senjata ini untuk menyerang sistem keuangan AS.

Meskipun kagum dengan kemajuan dalam kloning suara, Sam memperingatkan tentang bagaimana teknologi itu memungkinkan dilakukannya penipuan canggih dan pencurian identitas.

Artikel ini sebelumnya tayang di detikInet dengan judul Pencipta ChatGPT Sebut AI Akan Lenyapkan Pekerjaan Ini.




(sun/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads