Tanggal 1 Muharam merupakan penanda tahun baru Islam atau tahun baru Hijriah. Bulan ini termasuk bulan haram atau disucikan, sehingga banyak keutamaannya.
Salah satu amalan utama adalah puasa pada 9 dan 10 Muharam. Tapi bolehkah puasa pada 1 Muharam? Ada perbedaan pendapat mengenai hal ini. Simak penjelasannya dalam artikel ini.
Puasa 1 Muharam Boleh Atau Tidak?
Perbedaan pendapat muncul mengenai kebolehan puasa 1 Muharam karena tidak adanya hadis yang menyebut secara literal perintah mengerjakan puasa tanggal 1 Muharam. Yang disebut secara jelas Rasulullah adalah tanggal 9 dan 10 Muharam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari NU Online, melaksanakan puasa 1 Muharam hukumnya boleh dilakukan, bahkan dianjurkan. Salah satu hadis shahih mengatakan bahwa puasa di bulan Muharam memiliki kemuliaan setelah puasa Ramadhan.
(رواه مسلم) عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَرَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: 'Rasulullah saw bersabda: 'Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (HR Muslim).
Riwayat lain menyebutkan anjuran dari Rasulullah untuk melaksanakan puasa di bulan-bulan mulia. Muharram termasuk bulan yang dimuliakan, sehingga dianjurkan memperbanyak puasa.
عَنِ الْبَاهِلِيِّ أَتَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَنَا الرَّجُلُ الَّذِي أَتَيْتُكَ عَامَ الْأَوَّلِ. قَالَ: فَمَا لِي أَرَى جِسْمَكَ نَاحِلًا؟ قَالَ يَا رَسُولَ اللهِ مَا أَكَلْتُ طَعَامًا بِالنَّهَارِ، مَا أَكَلْتُهُ إِلَّا بِاللَّيْلِ. قَالَ: مَنْ أَمَرَك أَنْ تُعَذِّبَ نَفْسَكَ؟ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي أَقْوَى. قَالَ: صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ بَعْدَهُ وَصُمِ الْأَشْهُرَ الْحُرُمَ. (رَوَاهُ دَاوُدَ وَابْنِ مَاجَهْ وَغَيْرِهِمَا)
Artinya: "Diriwayatkan dari al-Bahili: 'Aku mendatangi Rasulullah saw, lalu berkata: 'Wahai Rasulullah, Aku adalah lelaki yang pernah mendatangimu pada tahun pertama?' Rasulullah saw bersabda: 'Dulu aku tidak melihat tubuhmu lemah?' Al-Bahili menjawab: 'Wahai Rasulullah, Aku tidak mengonsumsi makanan di siang hari, aku tidak memakannya kecuali di waktu malam.' Rasulullah saw bersabda: 'Siapa yang menyuruhmu menyiksa dirimu?' Aku menjawab: 'Wahai Rasulullah, sungguh Aku mampu berpuasa (terus-menerus).' Rasulullah saw bersabda: 'Puasalah bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia'." (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan lainnya
Jadi, meskipun tidak ada penyebutan secara tegas anjuran berpuasa tanggal 1 Muharam, hal ini boleh dilakukan karena puasa selama bulan Muharam memiliki keutamaan. Selain itu, tidak ada larangan berpuasa pada hari-hari di bulan Muharam.
Umat muslim juga diperbolehkan berpuasa pada tanggal lain, seperti tanggal 2, 3, dan seterusnya di bulan Muharam. Namun yang paling jelas anjurannya adalah berpuasa Tasu'a dan Asyura di tanggal 9 dan 10 Muharam.
Dalil Puasa 9 dan 10 Muharam
Terdapat hadits shahih mengenai anjuran berpuasa pada 9 Muharam (puasa Tasu'a) dan 10 Muharam (puasa Asyura).
وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Artinya: "Dari Ibnu Abbas RA bahwa Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan menyuruh untuk berpuasa pada hari itu." (HR Bukhari dan Muslim)
عَنْ أَبي قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صِيامِ يَوْمِ عَاشُوراءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ.
Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: 'Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat'." (HR Muslim)
Riwayat lain dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW pernah bersabda ingin melaksanakan puasa pada 9 Muharram. Namun beliau wafat sebelum itu.
لَئِنْ بَقِيَتْ إِلَى قَابِلِ لَأَصُومَنَّ التَّاسِعَ رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Artinya: "Seandainya aku masih hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa pada tanggal 9 Muharram." (HR Muslim)
Selanjutnya, ada hadits-hadits palsu seputar puasa Muharram