Doa Akhir dan Awal Tahun Hijriah: Bacaan Arab, Latin dan Artinya

Doa Akhir dan Awal Tahun Hijriah: Bacaan Arab, Latin dan Artinya

Nadhifa Aurellia Wirawan - detikKalimantan
Senin, 23 Jun 2025 10:30 WIB
Ilustrasi berdoa agar panjang umur dan banyak harta
Ilustrasi berdoa/Foto: Fuad Hasim/detikcom
Balikpapan -

Saat berakhirnya Dzulhijjah dan datangnya 1 Muharram 1447 H, umat Islam di seluruh dunia akan memanjatkan doa-doa khusus. Bukan sekadar tradisi, membaca doa akhir dan awal tahun Hijriah menjadi bagian dari refleksi spiritual yang telah diwariskan turun-temurun oleh para ulama, termasuk di Indonesia.

Di sejumlah masjid, pesantren, dan rumah-rumah, umat Islam biasanya membaca dua doa penting, satu di akhir tahun Hijriah (biasanya dibaca pada sore hari tanggal 29 atau 30 Dzulhijjah menjelang Magrib), dan satu lagi di awal tahun (dibaca setelah Magrib tanggal 1 Muharram).

Doa tersebut diajarkan dalam berbagai kitab dan telah detikKalimantan kutip khusus dari situs NU Online.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Makna dan Tujuan Membaca Doa Akhir dan Awal Tahun Hijriah

Tujuan dari membaca doa awal dan akhir tahun Hijriah adalah untuk:

  • Menutup tahun dengan taubat dan permohonan ampunan
  • Menyambut tahun baru dengan niat yang baik dan perlindungan dari keburukan
  • Menghadirkan kesadaran spiritual di tengah pergantian tahun

Dalam keterangan yang dikutip dari NU Online, doa itu merupakan bagian dari amalan yang dikenal dalam kitab Maslakul Akhyar, karya Habib Utsman bin Yahya, Mufti Batavia pada masa Hindia Belanda.

Walau tidak bersifat wajib, amalan tersebut bersandar pada semangat muhasabah (introspeksi diri) dan memperkuat spiritualitas umat Islam menjelang tahun baru.

Doa Akhir Tahun Hijriah

Waktu membaca: Sebelum magrib pada 29 atau 30 Dzulhijjah

Lafal Arab:

اللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِي عَنْهُ، وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ، وَلَمْ تَرْضَهُ، وَنَسِيتُهُ وَلَمْ تَنْسَهُ، وَحَلِمْتَ عَنِّي بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي، وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ بَعْدَ جَرَائَتِي عَلَيْكَ، اللَّهُمَّ فَإِنِّي أَسْتَغْفِرُكَ مِنْهُ فَاغْفِرْ لِي، وَمَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ تُرْضَاهُ، وَوَعَدْتَنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ، فَأَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ يَا كَرِيمُ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، أَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّي، وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِي مِنْكَ، يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِينَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ

Latin:

Allâhumma mâ 'amiltu fî hâdzihis-sanati mimmâ nahaitanî 'anhu wa lam atub minhu, wa lam tardhahu, wa nasîtuhu wa lam tansahu, wa halimta 'annî ba'da qudratika 'alâ 'uqûbatî, wa da'autanî ilat-taubati ba'da jarâ'atî 'alayka. Allâhumma fa innî astaghfiruka minhu faghfir lî. Wa mâ 'amiltu min 'amalin tardhâhu wa wa'adtanî 'alayhi ats-tsawâba, fa as'aluka Allâhumma yâ Karîmu yâ dzal-jalâli wal-ikrâmi an tataqabbalahu minnî wa lâ taqtha' rajâ'î minka yâ akrama-l-akramîn. Wa shallallâhu 'alâ Sayyidinâ Muḥammadin wa 'alâ âlihi wa shaḥbihi wa sallam.

Artinya:

"Ya Allah, segala amalan yang kulakukan pada tahun ini yang Engkau larang, namun aku belum bertobat darinya, padahal Engkau tidak meridhainya, bahkan aku lupa, tapi Engkau tidak lupa. Engkau bersabar terhadapku padahal Engkau mampu menyiksaku, Engkau mengajakku untuk bertobat setelah aku lancang melakukan dosa kepada-Mu. Maka, ya Allah, aku mohon ampunan-Mu, ampunilah aku. Dan apa pun yang aku lakukan dari amalan yang Engkau ridhai dan yang Engkau janjikan pahala untuk itu, aku memohon kepada-Mu ya Allah, wahai Tuhan Yang Maha Mulia, agar Engkau menerimanya dariku dan jangan putuskan harapanku kepada-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Pemurah."

Doa Awal Tahun Hijriah

Waktu membaca: Setelah magrib tanggal 1 Muharram

Lafal Arab:

اللَّهُمَّ أَنْتَ الْأَبَدِيُّ الْقَدِيمُ الْأَوَّلُ، وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيمِ وَجُودِكَ الْمَعْوَلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيهِ مِنَ الشَّيْطَانِ، وَأَوْلِيَائِهِ، وَالْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الْأَمَّارَةِ بِالسُّوءِ، وَالِاشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِي إِلَيْكَ زُلْفَى، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ

Latin:

Allâhumma antal-abadiyyul qadîmul awwal, wa 'alâ faḍlika al-'aẓîmi wa juûdika al-mu'awwal, wa hâdzâ 'âmun jadîdun qad aqbala. As'aluka al-'iṣmata fîhi mina-sy-syayṭâni wa auliyâ'ihi, wal-'awna 'alâ hâdzihin-nafsil ammârati bis-sû'i, wal-isytighâla bimâ yuqarribunî ilayka zulfa, yâ dzal-jalâli wal-ikrâm, yâ arḥamar-râḥimîn. Wa shallallâhu 'alâ Sayyidinâ Muḥammadin wa 'alâ âlihi wa shaḥbihi wa sallam.

Artinya:

"Ya Allah, Engkau adalah Tuhan Yang Maha Kekal, Maha Awal, tempat kami berharap karena anugerah dan kemurahan-Mu yang agung. Kini tahun baru telah datang, aku mohon perlindungan-Mu di tahun ini dari godaan setan dan para pengikutnya, mohon pertolongan untuk mengendalikan hawa nafsu yang selalu mengajak kepada keburukan, dan mohon kesungguhan dalam menyibukkan diri dengan hal-hal yang mendekatkan diriku kepada-Mu. Wahai Tuhan Yang Maha Mulia, Maha Pengasih, limpahkanlah shalawat atas Nabi Muhammad, keluarganya, dan para sahabatnya."

Kapan dan Bagaimana Cara Membacanya?

Doa akhir tahun Hijriah dibaca pada tanggal 29 atau 30 Dzulhijjah, tepatnya menjelang waktu magrib. Doa ini dianjurkan untuk dibaca sebanyak tiga kali sebelum matahari terbenam sebagai bentuk penutupan tahun dengan taubat dan permohonan ampunan kepada Allah SWT.

Sementara itu, doa awal tahun dibaca setelah melaksanakan salat magrib pada malam 1 Muharram. Sama seperti sebelumnya, doa ini juga dibaca tiga kali dan menjadi ungkapan harapan serta perlindungan untuk menjalani tahun baru Hijriah dengan kebaikan.

Dua doa itu bisa dibaca di rumah atau bersama keluarga, namun banyak pula yang membacanya secara berjamaah di masjid atau musala, terutama dalam lingkungan pesantren atau majelis taklim.

Tidak ada ketentuan khusus mengenai tempat dan cara pembacaannya, namun dianjurkan untuk dilakukan dengan penuh kekhusyukan, kesadaran, dan niat yang sungguh-sungguh.

Momen itu menjadi sarana muhasabah untuk mengevaluasi diri atas apa yang telah berlalu dan memantapkan langkah untuk tahun yang akan datang. Meskipun bukan ibadah wajib, membaca doa-doa ini merupakan bagian dari tradisi keislaman yang penuh hikmah dan bernilai spiritual tinggi.

Di tengah lajunya arus perkembangan dunia, tradisi ini hadir sebagai bentuk jeda yang mengajarkan kita arti berserah, bersyukur, dan berharap hanya kepada Allah SWT.




(sun/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads