Ngaku Kena Prank Ayam Goreng Nonhalal, Anggota DPRD Solo akan Lapor Polisi

Regional

Ngaku Kena Prank Ayam Goreng Nonhalal, Anggota DPRD Solo akan Lapor Polisi

Tara Wahyu NV - detikKalimantan
Kamis, 05 Jun 2025 19:00 WIB
Suasana Ayam Goreng Widuran Solo, Kamis (5/6/2025). Diketahui, Ayam Goreng Widuran akhirnya dibuka lagi usai ditutup lebih dari sepekan.
Warung Ayam Goreng Widuran. Foto: Tara Wahyu/detikJateng
Solo -

Anggota DPRD Kota Solo Sugeng Riyanto akan lapor polisi terkait warung Ayam Goreng Widuran yang viral karena menggunakan bahan nonhalal. Dia mengaku menjadi salah satu korban dari warung tersebut.

Dikutip dari detikJateng, anggota Fraksi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengatakan sebelumnya sudah ada laporan dari masyarakat, namun menurutnya laporan itu belum ditangani. Dia mengaku mendapatkan dukungan dari MUI (Majelis Ulama Indonesia).

"Ternyata pelapor pertama bukan korban dan laporannya diabaikan, wah ini saya mesti maju. Saya korban dalam hal ini. Terus ditambah lagi teman-teman dari MUI juga support untuk membawa persoalan ini karena hukum," kata Sugeng dihubungi detikJateng, Kamis (5/6/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menegaskan laporan tersebut nantinya bersifat pribadi, bukan atas nama institusi DPRD Solo. Kini dia masih berkomunikasi dengan tim hukum MUI untuk menempuh jalur hukum.

"Kami sudah ketemu sama tim kecil MUI bagian hukumnya untuk menjajaki sejauh mana teman-teman di Komisi membawa persoalan ini ke ranah hukum. Nah, dari ngobrol-ngobrol sekilas kami di Komisi 4 sepertinya tidak bisa atas nama lembaga tapi saya sebagai perorangan," ujar dia.

Merasa Kena Prank

Sugeng juga menceritakan bagaimana dirinya menjadi korban. Ia mengaku terakhir makan Ayam Goreng Widuran sepekan sebelum viral, yakni setelah menjalankan aktivitas sidak di tempat lain.

Dia mengaku tidak makan di tempat. Ada satu anggota dewan yang juga pelanggan Ayam Goreng Widuran membeli ayam kremes tersebut untuk dimakan di kantor.

"Mampirlah di situ dan dibungkus. Enggak makan di tempat, bungkus dibawa ke kantor. Terus, selang sepekan, muncul berita itu viral bahwa di situ nonhalal. Nah, berarti kan, saya pribadi merasa yo kena prank kan," kata dia.

Hal yang membuatnya semakin kecewa adalah rekannya yang membeli Ayam Goreng Widuran tersebut mengenakan jilbab, namun tidak diberitahu oleh karyawan.

"Dan yang kami kecewa banget itu yang request, atau yang pesan di Widuran itu, pakai jilbab dan dari karyawan nggak ada yang mengingatkan atau di apa gitu kan nggak," terangnya.

"Ya untuk dilayani seperti biasa dan kami juga menjadi tidak memiliki asumsi apapun kan soal itu. Artinya begini, itu semakin menunjukkan bahwa tren gitu kan ya, tahu yang datang itu muslimah berjilbab mbok ya oh ya diingatkan, ini di sini nonhalal, misalnya gitu, tapi nggak. Serius mereka nge-prank itu demi keuntungan dia ya kan dia kemudian mengabaikan sisi-sisi spiritual," pungkasnya.

Sebelumnya, rumah makan Ayam Goreng Widuran di Kota Solo itu menghebohkan dengan pernyataan mereka bahwa produknya nonhalal. Hal ini menuai reaksi publik khususnya konsumen karena rumah makan itu sudah beroperasi lebih dari 50 tahun.

"PEMBERITAHUAN. Kepada seluruh pelanggan Ayam Goreng Widuran, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kegaduhan yang beredar di media sosial belakangan ini. Kami memahami bahwa hal ini menimbulkan keresahan dalam masyarakat. Sebagai langkah awal, kami telah mencantumkan keterangan NON-HALAL secara jelas di seluruh outlet dan media sosial resmi kami. Kami berharap masyarakat dapat memberi kami ruang untuk memperbaiki dan membenahi semuanya dengan itikad baik," tulis mereka di akun @ayamgorengwiduransolo, Sabtu (24/5/2025).

Hal itu juga ditegaskan salah satu karyawan Ayam Goreng Widuran, Ranto. Dia mengatakan pihak manajemen sudah memberikan pengumuman bahwa rumah makan tersebut nonhalal. Untuk menu yang viral adalah ayam goreng dengan kremesan.

"Kebanyakan (pelanggan) nonmuslim, tapi yang muslim juga ada tapi sudah dikasih pengertian," ujarnya.




(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads