Tabir skandal naturalisasi pemain Malaysia kembali terkuak. Kali ini media Argentina melaporkan dokumen asli leluhur pemain naturalisasi Malaysia yang tak sesuai klaim.
Dilansir detikSepakbola dari Capital de Noticias, Jumat (31/10/2025), dokumen yang dirilis merupakan milik Facundo Garces dan Imanol Machuca. Dari dokumen tersebut terungkap jika keduanya tak punya nenek moyang dari Malaysia.
Asosiasi Sepakbola Malaysia (FAM) awalnya mengklaim Garces punya darah Malaysia dari sang kakek Carlos Rogelio Fernandez. Disebutkan jika Fernandez lahir di Penang pada 29 Mei 1930.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, menurut data yang dirilis CDN, Carlos Rogelio Fernandez lahir di Santa Fe. Data itu disahkan Kantor Catatan Sipil Santa Fe.
Tanggal lahir Fernandez sesuai, namun tempat lahirnya berbeda. Fernandez disebut lahir di Santa Fe Argentina, tepatnya di Villa Maria Selva.
Dalam dokumen itu dilaporkan jika ibu Fernandez atau nenek buyut Garces, Dona Sebastiana Justa Fernandez, melahirkan anaknya di Jalan 22 tanpa nama pada 29 Mei.
"Dona Sebastiana Justa FernΓ‘ndez, berusia dua puluh enam tahun, status lajang, berkewarganegaraan Argentina, warga Villa MarΓa Selva, menyatakan bahwa di rumahnya di Jalan 22 tanpa nama, pada tanggal 29 Mei, pukul 18.40, lahir seorang anak laki-laki berkulit putih yang merupakan anak kandung dari si pemohon dan yang dalam kapasitas ini diakui olehnya," tulis dokumen itu.
Berdasarkan CDN, beberapa jalan di Santa Fe tak punya nama tapi diberikode nomor. Diketahui saat ini Jalan 22 tempat kelahiran kakek Garces saat ini bernama Calle Gorostiaga.
Kemudian ayah pemain Deportivo Alaves itu, Cipriano Garces, disebut sebagai pelancong asal Spanyol. Oleh karena itu semua kakek dan nenek Garces tak ada yang berasal dari Malaysia.
Ketidaksesuaian data juga ditemukan pada data Imanol Machuca. Machuca juga tak punya nenek moyang yang lahir di Malaysia.
Dokumen nenek Machuca, Concepcion Agueda Alaniz, menyebutkan jika lahir di Kota Roldan, Santa Fe. Hal ini berbeda dengan klaim FAM yang menyebut nenek winger berusia 25 tahun itu lahir di Penang.
Data-data berbeda itu membuat FAM disanksi denda dan para pemainnya dilarang beraktivitas selama 12 bulan. Kini investigasi terkait pemalsuan data sedang dilakukan. FAM mengajukan banding ke FIFA, seraya menggelar penyelidikan sendiri.
Kini, putusan FIFA soal banding Malaysia siap dirilis. Dengan menguatnya bukti-bukti soal data palsu pemain naturalisasinya, besar kemungkinan banding Harimau Malaya ditolak.
(ams/apl)








































.webp)













 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 
Komentar Terbanyak
Umrah Mandiri Kini Legal di RI, Biro Travel Umrah Waswas Gulung Tikar
Eks Bupati Sleman Sri Purnomo Tersangka Korupsi Hibah Pariwisata Ditahan
Hal yang Mustahil Dilakukan di Jogja: Naik Angkot