Usai penantian selama 18 tahun, PSIM Jogja memastikan promosi ke Liga 1. Tiket ke Liga 1 itu diraih PSIM usai mengalahkan PSPS Pekanbaru 2-1 kemarin.
Tangis haru dirasakan suporter yang sudah menanti bertahun-tahun tim kebanggaan mereka bisa kembali berkompetisi di kasta tertinggi sepakbola Indonesia. Tak terkecuali warga Jetis, Kota Jogja, bernama Andri (34).
"Dari saya duduk di bangku SMK, sampai saya menikah, sampai saya punya anak dua, akhirnya alhamdulillah, Liga 1," ujar Andri kepada wartawan di lokasi, Senin (17/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andri mengaku menonton laga pamungkas Grup X babak 8 Besar Liga 2 itu. Dia yakin Laskar Mataram, julukan PSIM, bakal menang sehingga memutuskan meninggalkan Stadion Mandala sejak menit ke-75, dan tiba di kawasan Tugu Jogja.
"Harapannya nggak muluk-muluk, yang penting masih bisa bertahan di Liga 1 musim berikutnya," ujar Andri.
Gol-gol tuan rumah dicetak Rafinha lewat eksekusi penalti (12') dan tendangan spektakuler Roken Tampubolon (87'). Sementara PSPS hanya bisa memperkecil kedudukan lewat sontekan Ilham Fathoni (12') juga via penalti.
Dengan hasil tersebut, Rafinha dan kawan-kawan mantap sebagai pemuncak klasemen Grup X dengan torehan 15 poin. Di final Liga 2, PSIM bakal bersua Bhayangkara FC.
Pelatih karteker PSIM, Erwan Hendarwanto, bersyukur karena penantian 18 tahun terbayar. Terakhir kali Naga Jawa, julukan lain PSIM, berkiprah di kasta tertinggi sepakbola Indonesia pada 2008 silam.
"Syukur alhamdulillah menurut saya ini qadarullah, sudah jalan Tuhan. Allah yang menggerakkan dan mempermudah," ujar Erwan saat jumpa pers usai laga.
Dia juga berterima kasih dengan seluruh perjuangan pemain, manajemen, suporter, hingga akhirnya PSIM naik kasta.
(apu/ams)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM