12 Jam Terlantar di Bandara, Timnas Nigeria Tolak Tanding Lawan Libya

Internasional

12 Jam Terlantar di Bandara, Timnas Nigeria Tolak Tanding Lawan Libya

Mohammad Resha Pratama - detikJogja
Senin, 14 Okt 2024 22:21 WIB
ABIDJAN, IVORY COAST - FEBRUARY 11: Players of Nigeria pose for a team photo ahead of the Africa Cup of Nations Final match between Nigeria and Ivory Coast at Alassane Ouattara Stadium in Abidjan, Ivory Coast on February 11, 2024. (Photo by Yvan Gabon/Anadolu via Getty Images)
Timnas Nigeria. (Foto: Anadolu via Getty Images/Anadolu)
Solo -

Timnas Nigeria mengalami nasib tak menyenangkan setelah ditelantarkan selama setengah hari di bandara jelang pertandingannya melawan Libya. Akibat hal itu, skuad Elang Super menyatakan menolak tanding dengan Timnas Libya.

Dilansir dari detikSepakbola, pertandingan Nigeria vs Libya merupakan matchday keempat Kualifikasi Piala Afrika 2025. Laga tersebut akan berlansung di Martyrs of Benina Stadium, Baninah, Rabu (16/10/2024) dini hari WIB.

Untuk sampai ke sana, Nigeria harus melalui perjalanan cukup panjang dari Lagos menuju Benina. Namun, pesawat yang ditumpangi skuad Nigeria dialihkan pendaratannya ke Al Abraq International Airport, Minggu (13/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kejadian tak mengenakkan itu terjadi setelah mereka turun dari pesawat. Mereka, terlantar di bandara itu selama 12 jam tanpa makanan hingga akses internet.

Di sana, mereka hanya bisa menunggu transportasi tanpa ada kejelasan. Bahkan, Victor Boniface dkk. sampai harus tertidur di kursi-kursi yang terletak di dalam terminal bandara itu.

ADVERTISEMENT

Kedutaan Nigeria juga dilaporkan tak bisa berbuat banyak. Alhasil, para pemain Nigeria pun menyatakan tidak mau bertanding.

"Sebagai kapten tim, bersama dengan anggota tim, kami telah memutuskan bahwa kami tidak akan memainkan pertandingan ini. Biarkan poin-poin itu menjadi milik mereka," kata Kapten Timnas Nigeria William Troost-Ekong melalui laman media sosial resminya.

Dia menilai perjalanan darat dari Al-Abraq ke Benina selama tiga jam berisiko untuk keselamatan pemain.

"Kami tidak akan menerima perjalanan darat ke manapun sebab keamanannya tidak dijamin. Kami tidak dapat membayangkan seperti apa hotel dan makanan yang disajikan jika kami melanjutkannya," tambahnya.

Selain Troost-Ekong, ada juga Boniface, Wilfried Ndidi, dan Bright Osayi-Samuel yang ikut mengkritik perlakuan Federasi Sepakbola Libya tersebut. Mereka berharap ada sanksi tegas yang bakal dijatuhkan CAF (Federasi Sepakbola Afrika) kepada Libya.

Namun, Federasi Sepakbola Libya (LFF) peristiwa itu dilakukan dengan sengaja. LFF menegaskan tidak ada niatan mereka untuk menyabotase persiapan tim.

"Kami berharap kesalahpahaman ini dapat diselesaikan dengan pengertian dan niat baik. Pintu kami terbuka untuk saudara-saudara kami di Nigeria dan semua tim Afrika, dan kami terus mengedepankan semangat persatuan, sportivitas, dan persahabatan di dunia sepakbola," ujar pernyataan resmi LFF.




(afn/afn)

Hide Ads